<p>Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja &#8211; Direktur Bank OCBC NISP Hartati &#8211; Direktur Bank OCBC NISP Lili S. Budiana &#8211; Presiden Komisaris Bank OCBC NISP Pramukti Surjaudaja saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank OCBC NISP 2021 di Jakarta , Selasa 6 April 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Korporasi

Ancang-Ancang BUKU IV, Modal Inti OCBC NISP Capai Rp29 Triliun

  • PT Bank OCBC NISP Tbk melaporkan modal inti perseroan hingga akhir 2020 telah mencapai Rp29 triliun.

Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk melaporkan modal inti perseroan hingga akhir 2020 telah mencapai Rp29 triliun.

Ini artinya, OCBC NISP kian dekat  masuk jajaran Bank BUKU VI dengan modal inti mendekati atas Rp30 triliun. Aturan modal inti bank tersebut mengacu kepada POJK No.6/POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) OCBC NISP telah menetapkan penggunaan seluruh laba bersih buku 2020 sebesar Rp2,1 triliun untuk memperkuat posisi permodalan,” kataPresiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam peringatan 80 tahun perseroan, Senin, 12 April 2021.

Penguatan struktur modal juga diperuntukkan untuk menjaga kelangsungan bisnis di tengah kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih. Untuk itu, manajamen perseroan melihat pembagian dividen sebagai strategi jangka panjang.

Dengan modal inti yang nyaris Rp30 triliun, Parwati berharap perusahaan dapat menggenjot kinerja kredit tahun ini. Emiten bank berkode saham NISP yang didirikan di Bandung pada 1941 ini berhasil membukukan total aset Rp206,34 triliun pada kuartal IV-2020.

Nilai tersebut tumbuh 14,12% dari posisi 2019 sebesar Rp180,80 triliun. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) OCBC NISP juga bengkak 26,03% menjadi Rp159,08 triliun dari sebelumnya Rp126,03 triliun.

Sedangkan penyaluran kredit OCBC NISP harus kontraksi tipis 2,44% menjadi Rp111,15 triliun dari sebelumnya Rp114,96 triliun. (RCS)