<p>Ilustrasi wirausaha. Dok: Pexels.</p>
Home

Anda Solopreneur? Ikuti Kiat Manajemen Keuangan Ini

  • JAKARTA – Bila Anda memiliki bisnis, menumbuhkannya seorang diri, dan ingin menguasainya sendirian, maka Anda adalah seorang solopreneur. Solopreneur bekerja untuk diri mereka sendiri, baik dalam kapasitas online atau dalam bisnis kecil tetapi sedang berkembang. Mereka tidak terburu-buru membangun tim untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Sebab, mereka belum merasa dapat mempercayai atau mendelegasikan tugas ke orang […]

Home
Gloria Natalia Dolorosa

Gloria Natalia Dolorosa

Author

JAKARTA – Bila Anda memiliki bisnis, menumbuhkannya seorang diri, dan ingin menguasainya sendirian, maka Anda adalah seorang solopreneur.

Solopreneur bekerja untuk diri mereka sendiri, baik dalam kapasitas online atau dalam bisnis kecil tetapi sedang berkembang. Mereka tidak terburu-buru membangun tim untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Sebab, mereka belum merasa dapat mempercayai atau mendelegasikan tugas ke orang lain.

Dilansir dari Forbes, wirausaha Regan Hillyer mengatakan para solopreneur kerap menampilkan ciri-ciri ingin mengontrol, bahkan pada aspek terkecil dari bisnis mereka.

Meskipun mereka tidak terlalu pandai berbisnis, mereka percaya bahwa satu-satunya mengelola bisnis adalah memegang kendali penuh bisnis itu. Mereka percaya hanya merekalah yang tahu apa yang terbaik untuk bisnis mereka.

Solopreneur biasanya ingin tumbuh dan berkembang. Mereka benar-benar mendorong bisnis mereka untuk maju dan frustrasi ketika terbentuk pada masalah admin. Entah karena harus membuat dokumen yang sangat banyak, atau enggan terikat dengan tugas yang menuntut kepatuhan, kreativitas dan pertumbuhan bisnis bisa saja terabaikan.

Hillyer mengatakan sifat solopreneur yang paling sering muncul adalah ego mereka. Seorang solopreneur mungkin enggan mengakui bahwa mereka kurang atau tidak memiliki keterampilan yang layak.

Dengan ciri-ciri seperti itu, solopreneur dapat membenahi diri dengan manajemen keuangan yang lebih baik. Berikut empat tips manajemen keuangan khusus solopreneur pemula, dikutip dari YourStory:

Pisahkan Keuangan Bisnis dan Pibadi

Memiliki dua rekening keuangan mungkin tampak memusingkan, tetapi sesungguhnya hal itu bermanfaat dalam jangka panjang. Dengan rekening terpisah, solopreneur dapat mengukur pemasukan dan pengeluaran lebih akurat.

Rutin Melacak Pengeluaran

Melacak pengeluaran bisnis sangat penting untuk memahami margin keuntungan dan arus kas. Namun, pelacakan keuangan jarang mendapat perhatian penting dari solopreneur.

Pelacakan berguna untuk mengetahui ke mana saja pengeluaran mengalir. Misal, ketika ada pengeluaran berlebih, dengan sistem pelacakan, solopreneur dapat cepat menyusun skenario baru.

Diversifikasi Sumber Pendapatan

Bagi solopreneur, sangat penting memperoleh pendapatan dari berbagai sumber, terutama mengingat sifat pasar yang bergejolak. Banyak solopreneur menganggap usaha mereka sebagai usaha sampingan, sementara mereka menghasilkan uang dari pekerjaan penuh waktu.

Diversifikasi membuat ketergantungan solopreneur pada satu sumber pendapatan berkurang sehingga menekan munculnya risiko. Dengan lebih sedikit mengambil risiko, solopreneur dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Jika ingin meluncurkan layanan tambahan, ada baiknya memulai dengan sesuatu yang sudah dikuasai. Bisa berangkat dari hobi atau minat yang dapat menghasilkan uang.

Menabung

Pandemi Covid-19 mengajari kita bahwa kita harus selalu menabung untuk keadaan darurat. Pandemi telah menyerang para solopreneur, memaksa banyak dari mereka untuk menutup toko. Jadi, merupakan praktik yang baik untuk menyisihkan sejumlah uang untuk mengantisipasi datangnya hari buruk.

Pengeluaran yang tidak terduga atau kerugian bisnis dapat sangat mempengaruhi bisnis. Pengusaha yang bijak selalu menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk mempertahankan bisnisnya.

Sejumlah bisnis menyisihkan dua pertiga dari pendapatan bulanan sehingga mereka dapat mempertahankan bisnis mereka setidaknya selama 6 bulan di situasi darurat.