Ilustrasi
Industri

Kredit Mobil Moncer, CIMB Niaga Auto Finance Bidik Pertumbuhan 20 Persen

  • PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) optimistis mencapai target pertumbuhan pembiayaan hingga 20% year on year (yoy) pada tahun ini.
Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) optimistis bisa mencapai target pertumbuhan pembiayaan hingga 20% year on year (yoy) pada tahun ini. 

Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman mengatakan tengah mempelajari peluang pertumbuhan meski ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

Selain disokong induk usaha, kondisi bisnis CNAF sejak awal tahun 2021 tumbuh signifikan dengan adanya diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil baru yang masih bergulir hingga saat ini.

Sepanjang semester I-2021, CNAF mencatatkan kenaikan total piutang pembiayaan atau aset kelolaan sebesar 17% yoy. Hal ini ditopang oleh moncernya pembiayaan baru yang tumbuh hingga 30% yoy.

“Hal ini selaras dengan kebutuhan masyarakat di masa pandemi COVID-19 ini sekaligus dukungan pemerintah melalui stimulus PPnBM.  Saat ini, masyarakat membeli kendaraan untuk menghindari kerumunan di tempat umum dan mengurangi pemakaian alat transportasi massal untuk memperkecil resiko penyebaran,”  ujar pria yang akrab disapa Aris itu, saat dihubungi wartawan TrenAsia.com, Rabu, 4 Agustus 2021.

Intervensi kebijakan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani ini tercatat telah memberikan dorongan bagi pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil baru dan sepeda motor baru pada semester I-2021 ini mengalami kenaikan 33,5% yoy dan 23% yoy. 

Rinciannya, sebanyak 338.000 unit mobil baru dan 2,4 juta unit sepeda motor baru terjual sepanjang semester I-2021.

“PPKM Level 4 ini kondisinya seperti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada tahun lalu, dan jika dilihat saat ini, performance perseroan masih berhasil mengalami pertumbuhan positif,” ucap Aris.

Lebih lanjut, Aris juga menjelaskan, CNAF bakal terus memperkuat konsolidasi dengan induk usahanya, PT CIMB Niaga Tbk (BNGA). Sinergi ini, kata Aris, bakal dilakukan dengan fokus menggenjot kemudahan transaksi digital.

“Strategi yang akan terus kita lakukan untuk mencapai target 2021 adalah dengan terus mengembangkan proses transformasi digital, fokus dalam meningkatkan tingkat kepuasan nasabah (customer experience),” kata dia.

Sang induk usaha tercatat memiliki kinerja stabil pada periode yang sama. Penyaluran kredit BNGA mengalami penurunan tipis 2,23% secara year to date (ytd) menjadi Rp138,74 triliun. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BNGA berhasil alami kenaikan 5,08% ytd menjadi Rp218,07 triliun.