Andalkan Rumah Tapak, Lippo Cikarang Bidik Marketing Sales 2021 Rp1,4 Triliun
Rudy menjelaskan Lippo Cikarang mengandalkan proyek Waterfront Estates untuk mengejar marketing sales tahun depan. LPCK akan meluncurkan hunian terjangkau dalam kawasan tersebut. Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai strategi perusahaan untuk menyesuaikan permintaan.
Industri
JAKARTA – PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menargetkan pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp1,4 triliun pada 2021. Dari angka tersebut, penjualan rumah tapak dengan harga terjangkau diproyeksikan berkontribusi sebesar 70%.
Direktur Lippo Cikarang Rudy Halim mengatakan perseroan akan menjaga laju pertumbuhan marketing sales meskipun di tengah situasi pandemi. Hingga akhir kuartal III-2020, LPCK mencatat prapenjualan sebesar Rp928 miliar. Angka ini naik sekitar 46% dari periode yang sama tahun lalu Rp634 miliar.
“Kami akan menjaga cost bades supaya tetap kompetitif di pasar yang masih terdampak COVIDD-19,” kata Rudy dalam paparan publik, Senin, 14 Desember 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Rudy menjelaskan Lippo Cikarang mengandalkan proyek Waterfront Estates untuk mengejar marketing sales tahun depan. LPCK akan meluncurkan hunian terjangkau dalam kawasan tersebut. Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai strategi perusahaan untuk menyesuaikan permintaan.
“Demand sekarang di harga terendah,” kata dia.
Sementara itu, Rudy memaparkan Lippo Cikarang tidak akan menambah lahan baru untuk tahun depan. Keputusan ini juga untuk menjaga keseimbangan keuangan perusahaan. LPCK saat ini masih memiliki sekitar 200-300 hektare land bank yang akan dikembangkan ke depan.
Di lini bisnis komersial, Lippo Cikarang bakal menjual produk yang mendukung hunian terjangkau di Waterfront. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan bagi LPCK untuk meluncurkan produk komersial baru di luar kawasan yang akan menciptakan basis ekonomi baru.
Sementara, Rudy mengatakan kinerja bisnis kawasan industri diprediksi masih akan melambat akibat pandemi COVID-19. LPCK akan mengantisipasi adanya permintaan jika keadaan sudah pulih. (SKO)