Andil Besar Penjualan Distribusi dan Logistik Buat Kalbe Farma (KLBF) Raup Laba Rp2,49 Triliun
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatat laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp2,49 triliun pada kuartal III-2022.
Korporasi
JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatat laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp2,49 triliun pada kuartal III-2022.
Laba bersih tersebut naik 8,73% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp2,29 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi PT Kalbe Farma Tbk, Senin, 31 Oktober 2022, penjualan bersih hingga kuartal III-2022 mencapai Rp21,18 triliun atau naik 10,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp19,1 triliun.
Dari segi pertumbuhan dan kontribusi per divisi Kalbe Farma, pada sembilan bulan pertama tahun 2022 Divisi Distribusi & Logistik meraih peningkatan penjualan bersih sebesar 13,8% menjadi Rp7,76 triliun dari Rp6,82 triliun pada periode yang sama 2021. Selain itu, menyumbang 36,6% terhadap total penjualan bersih Perseroan.
- Siap-Siap! 20 Pekerjaan Ini Akan Mulai Menghilang pada 2025
- Dunia Dibayangi Resesi, Pengamat Sebut Masyarakat Jangan Banyak Gaya dan Segera Lunasi Utang
- Keren! Garuda Indonesia (GIAA) Dinobatkan Jadi Maskapai Paling On Time se-Asia Pasifik
Divisi produk kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 11,9% menjadi Rp3,27 triliun dengan kontribusi sebesar 15,4% terhadap total penjualan bersih Perseroan di sembilan bulan pertama tahun 2022. Divisi Nutrisi membukukan penjualan bersih sebesar Rp5,75 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2022, mengalami pertumbuhan sebesar 11,2% dari pencapaian di tahun sebelumnya dan menyumbang 27,2% dari total penjualan bersih Kalbe di sembilan bulan pertama tahun 2022.
Sedangkan, Divisi Obat Resep Perseroan membukukan peningkatan penjualan sebesar 5,1% menjadi Rp4,41 triliun dari Rp4,19 triliun, serta menyumbang 20,8% dari total penjualan bersih Perseroan.
Di tahun 2022, dengan kondisi ekonomi yang mulai kembali pulih dan ekspektasi
transisi Covid-19 ke arah endemi, Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan bersih tahun 2022 menjadi sebesar 11%-15% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 11%-15%.
Walaupun menghadapi ketidakpastian yang meningkat karena krisis
geopolitik global, Perseroan berupaya menjaga ketersediaan produk dan
meminimalkan dampak kenaikan harga bahan baku dengan melakukan efisiensi
biaya dan strategi pengelolaan harga.
Dari sisi laporan posisi keuangan kuartal III-2022 dibandingkan tahun 2021,total mengalami kenaikan 2,03% ke Rp26,19 triliun. Pada 2021, total aset berada di Rp25,67 triliun.
Sementara itu, liabilitas juga mengalami kenaikan 14,55% menjadi Rp5,04 triliun. Sedangkan total ekuitas kuartal III-2022 mengalami penurunan 0,56% menjadi Rp21,15 triliun.
Bila melihat kinerja sahamnya, KLBF sepanjang 2022 telah naik 26,93% ke Rp2.050 per saham pada posisi terakhir di 31 Oktober 2022. Besaran tersebut dibandingkan penutupan tahun 2021 pada Rp1.615 per saham.