<p>Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) / Esdm.go.id</p>
Industri

Anggaran Capai Rp101,8 Miliar, PLTP Mataloko Berkapasitas 20 MW Dibangun di NTT

  • JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko berkapasitas 20 Mega Watt (MW) di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). Total investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan tersebut mencapai Rp101,8 miliar. Dibangun di atas lahan seluas 210.700 meter persegi, PLTP Mataloko ditargetkan beroperasi komersial pada 2024. General […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko berkapasitas 20 Mega Watt (MW) di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Total investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan tersebut mencapai Rp101,8 miliar. Dibangun di atas lahan seluas 210.700 meter persegi, PLTP Mataloko ditargetkan beroperasi komersial pada 2024.

General Manager Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara Joshua Simanungkalit menjelaskan, saat ini tahapan pra konstruksi sudah dilakukan, seperti persiapan pengadaan lahan dan pengurusan izin.

Perizinan yang telah dikantongi meliputi Izin Prinsip, Izin Kesesuaian Tata Ruang (RTRW), UKL – UPL Eksplorasi dan Izin Lingkungan Efektif dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Rencananya, lapangan pengembangan ini dibangun menjadi enam area, yakni Wellpad Area sejumlah 4 titik, Laydown Area, dan Access Road.

“Sesuai dengan ketentuan dan Undang–Undang yang berlaku, saat ini kami sedang mengajukan izin penetapan lokasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT. Progresnya masih on the track,” mengutip siaran pers, Kamis, 15 Juli 2021.

Diketahui, PLTP Mataloko merupakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang termasuk dalam program 35.000 MW. Program menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) di NTT.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tanah Air,  PLN juga memulai persiapan pembangunan PLTP Ulumbu dan PLTP Atadei di wilayah tersebut.

Joshua bilang, pembangunan sejumlah pembangkit ramah lingkungan ini adalah upaya PLN mengurangi penggunaan energi fosil.

“PLN melihat pengembangan energi panas bumi yang signifikan harus segera dimulai dan diwujudkan. Dengan demikian, kita mampu menciptakan ketahanan energi melalui renewable energy secara berkesinambungan,” tutur dia.