<p>Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 9 September 2020. Rapat dengar pendapat dengan dirut ini membahas penyertaan modal negara Tahun 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Anggaran Hingga Rp11 Triliun, PLN Resmi Akuisisi MCTN Anak Usaha Chevron

  • PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN resmi mengakuisisi 100% saham PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN), anak usaha Chevron Standard Limited.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN resmi mengakuisisi 100% saham PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN), anak usaha Chevron Standard Limited.

Kendati tak disebut secara rinci nominalnya, PLN telah mengalokasikan anggaran mencapai Rp11 triliun. Dana tersebut sudah mencakup nilai akuisisi dan berbagai keperluan dalam memasok listrik di Blok Rokan.

Diketahui, aksi korporasi ini menjadi langkah awal dari  PLN dalam komitmennya menyuplai listrik di Blok Rokan.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengungkapkan, hal ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama antara PLN dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Keputusan tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dan Uap Wilayah Rokan pada 30 Desember 2020, serta Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap pada 29 Januari 2021.

“Semoga melalui akuisisi ini dapat terjalin good partnership dalam membangun kemitraan dan kerja sama antara PLN dengan Chevron Standard Limited,” ungkap Zulkifli dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu, 7 Juli 2021.

Jangka Waktu

Ia menjelaskan, pembangkit listrik dari PLN akan digunakan selama tiga tahun di Blok Rokan. Jangka waktu tersebut mencakup masa transisi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Migas dan Central Duri, sampai akhirnya akan disuplai dari interkoneksi sistem Sumatra.

Seperti diketahui, pengelolaan Blok Rokan mulai 9 Agustus 2021 akan beralih dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PHR.

Selama ini, pasokan listrik dan uap di Blok Rokan berasal dari PLTG North Duri Cogen berkapasitas 300 Mega Watt (MW) yang sebelumnya dimiliki oleh MCTN, anak usaha Chevron Standard Limited.

Untuk jangka panjang, penyediaan listrik 400 MW di Blok Rokan pun akan dipasok dari sistem Sumatra dan uap 335 MBSPD dengan menggunakan new steam generator.

Adapun cadangan daya yang dimiliki sistem kelistrikan Sumatra mencapai 2.808 MW, daya mampu sebesar 8.852 MW, dan beban puncak sebesar 6.044 MW.

3 Sumber Sistem Kelistrikan Blok Rokan

Selain itu, penyediaan pasokan listrik yang andal dari sistem kelistrikan Sumatera ke Blok Rokan juga dilakukan dari tiga sumber.

Pertama, melalui transmisi New Garuda Sakti – Balai Pungut berkapasitas 290 MW. Kedua, melalui transmisi Duri – Balai Pungut berkapasitas 240 MW. Lalu ketiga, melalui pembangkit Balai Pungut sebesar 250 MW.

Blok Rokan yang berlokasi di Provinsi Riau memiliki peran strategis dalam industri migas dalam negeri dengan menyumbangkan produksi 24% terhadap produksi nasional.

Wilayah kerja itu merupakan salah satu blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 6.220 kilometer dan memiliki 96 lapangan dengan tiga lapangan memiliki potensi minyak melimpah, yakni Bekasap, Minas, dan Duri.

Potensi cadangan minyak di wilayah kerja Blok Rokan diperkirakan ada sekitar 2 miliar barel yang menjadi andalan pemerintah untuk mendukung target produksi 1 juta barel pada tahun 2030. (RCS)