Anggota Keluarga Tanoko Borong Saham AVIA 4,2 Juta Lembar, Ada Apa?
- Dengan demikian, Ruslan Tanoko kini memiliki saham AVIA sebanyak 25,18 juta lembar, meningkat dari sebelumnya 20,95 juta lembar. Kepemilikannya saat ini setara dengan 0,0406% dari total saham.
Bursa Saham
JAKARTA - Ruslan Tanoko, anggota keluarga Tankoko sekaligus Wakil Direktur Utama PT Avia Avian Tbk (AVIA), terlihat meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut. Ia telah membeli lebih dari 4,2 juta lembar saham emiten produsen cat itu.
Berdasarkan data registrasi pemegang saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Ruslan Tanoko secara bertahap menambah kepemilikan sahamnya di AVIA. Pada 9 Agustus, Tanoko membeli 1,93 juta saham dengan harga Rp466 per saham.
Kemudian, pada 12 Agustus, ia menambah 1,04 juta saham dengan harga Rp480 per saham, dan pada 13 Agustus, membeli lagi 1,25 juta saham AVIA dengan harga yang sama, yaitu Rp480 per saham.
- Drama Surat Penghentian Penyidikan Surya Darmadi, KPK Digembosi MA?
- Genjot Produktivitas, Indosat (ISAT) Gunakan Asisten AI Besutan Microsoft
- Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Juli 2024 Jadi US$0,47 Miliar
Penambahan tersebut menjadikan total saham yang dimilikinya secara langsung bertambah dari 20,95 juta saham AVIA atau 0,0338% menjadi 25,18 juta saham AVIA atau 0,0406%. Aksi tambah saham ini sudah berjalan dalam beberapa bulan terakhir, seiring dengan penurunan harga dalam beberapa bulan terakhir.
AVIA adalah perusahaan cat yang dikendalikan oleh keluarga Tanoko melalui PT Tancorp Surya Sentosa dengan kepemilikan saham sebesar 36,6% dan PT Wahana Lancar Rejeki dengan kepemilikan 32,49%. Ruslan Tanoko, yang tercatat sebagai pemegang saham individu terbesar setelah Robert Christian, memiliki 2,3% saham AVIA.
Hingga semester I-2024, AVIA mencatat laba bersih sebesar Rp808,24 miliar, sedikit meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp806,61 miliar. Peningkatan kinerja bottom line perusahaan didorong oleh kenaikan pendapatan bersih sebesar 3,2% (yoy), mencapai Rp3,62 triliun pada Januari-Juni 2024.
"Meski menghadapi tantangan ekonomi dan lemahnya daya beli masyarakat, AVIA berhasil mencapai total penjualan konsolidasi sebesar Rp 3,62 triliun. Pencapaian ini mencerminkan ketahanan dan efektivitas strategi bisnis kami," ujar Ruslan Tanoko dalam 'Earning Call Avia Avian Kuartal II' secara virtual, Kamis 1 Agustus 2024.
Manajemen menambahkan bahwa kinerja perusahaan didukung oleh lebih dari 8.000 karyawan yang berdedikasi tinggi. AVIA juga terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar cat dekoratif di Indonesia.
Rekomendasi Saham
Pada paruh pertama tahun ini, emiten bersandikan AVIA sukses mencatat margin laba kotor sebesar 45%, margin EBITDA 27,7%, dan margin laba bersih sebesar 22,3%. Dari lantai bursa, pada perdagangan berjalan hari ini pukul 13.57 WIB, saham AVIA bergerak melemah 0,42% ke level Rp478 per saham.
Dari segi valuasi, AVIAyang berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur, memiliki rasio Price Earning Ratio (PER) sebesar 18,17 kali dan Price Book to Value (PBV) sebesar 2,04. Kapitalisasi pasar saham ini mencapai Rp29,37 triliun.
NH Korindo Sekuritas Indonesia dalam riset terbarunya merekomendasikan untuk membeli saham AVIA dengan target harga tinggi sebesar Rp730 per saham, yang mengimplikasikan forward PE 2024 sebesar 24,1 kali. Perusahaan efek ini menilai potensi saham AVIA seiring dengan proyeksi kinerja yang lebih baik, seperti yang ditunjukkan oleh pertumbuhan kinerja yang stabil dan margin profitabilitas yang lebih baik.
Ke depan, efisiensi kinerja AVIA, didorong oleh kekuatan jaringan distribusi dan rencana ekspansi produksi pabrik baru, diharapkan akan menambah nilai bagi perusahaan. Ruang pertumbuhan AVIA cukup besar, mengingat rata-rata konsumsi cat per kapita di Indonesia masih di bawah beberapa negara Asia Tenggara dan global.
Namun, risiko utama yang dihadapi adalah pelemahan rupiah yang dapat menyebabkan kenaikan harga beberapa jenis bahan baku, serta penurunan daya beli masyarakat akibat inflasi pangan dan kondisi ekonomi.