Pedagang mlakukan transaksi dengan pembeli di kios pasar tradisional di Jakarta, Selasa, 21 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional & Dunia

Angka Inflasi Malang Tertinggi di Jawa Timur, Ini Sebabnya

  • Kota Malang tercatat menjadi kota dengan angka inflasi tertinggi di antara delapan kota/kabupaten di Jawa Timur untuk bulan Juli 2023. Sementara itu inflasi terendah di Kabupaten Banyuwangi dengan angka inflasi mencapai 0,04 persen, dan Kabupaten Sumenep mengalami deflasi sebesar -0,08 persen.

Nasional & Dunia

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat adanya peningkatan angka inflasi sebesar 0,19 persen. Kota Malang tercatat menjadi kota dengan angka inflasi tertinggi di antara delapan kota/kabupaten di Jawa Timur untuk bulan Juli 2023. Di sisi lain, Kabupaten Banyuwangi mencatatkan angka inflasi terendah sebesar 0,04 persen, sementara Kabupaten Sumenep mengalami deflasi sebesar -0,08 persen.

“Kelompok yang memberi angka inflasi tertinggi pada bulan Juli ini adalah kelompok Pendidikan sebesar 0,72%, yang menyebabkan adalah kenaikan tarif uang sekolah dasar, uang sekolah menengah atas, sekolah menengah pertama dan biaya bimbingan belajar,” jelas  Koordinator Statistik Distribusi BPS Kota Malang, Dwi Handayani, seperti yang dikutip TrenAsia.com dari laman Pemerintah Kota Malang pada Kamis, 3 Agustus 2023.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Inflasi Kota Malang

Dwi Handayani, Koordinator Statistik Distribusi BPS Kota Malang, menyampaikan beberapa faktor yang memengaruhi tingkat inflasi bulan Juli 2023. Beberapa faktor yang memengaruhi tingkat inflasi ini meliputi peristiwa cuaca dan kebijakan pemerintah. 

Peristiwa tersebut mencakup curah hujan yang rendah pada Dasarian-I dan II bulan Juli 2023, dimulainya tahun ajaran baru bagi anak-anak sekolah, serta kebijakan Pemerintah terkait penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex pada tanggal 1 Juli 2023. Selain itu, kebijakan dari Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75% sejak 19 Januari 2023 juga turut mempengaruhi inflasi.

Dwi juga menunjukkan bahwa inflasi bulan Juli 2023 terhadap Juni 2023 di Kota Malang mencapai 0,19%, lebih tinggi dari angka inflasi di Jawa Timur secara keseluruhan yang mencapai 0,15%, tetapi lebih rendah dari angka inflasi nasional sebesar 0,21%.

Faktor kedua yang turut memengaruhi kenaikan angka inflasi sebesar 0,48% adalah dari kelompok transportasi, yaitu tarif angkatan udara dan tarif kendaraan roda dua online untuk bulan Juli, serta kenaikan harga bahan bakar bensin dan solar. 

Sementara itu daging ayam ras ternyata juga masih memberikan andil atas terjadinya inflasi. Berdasarkan data BPS, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok dengan angka inflasi tertinggi ketiga pada catatan bulan Juli kemarin dengan angka inflasi mencapai 0,24%.

Dwi menjelaskan bahwa komponen bahan makanan pada bulan Juli ini mengalami perlambatan jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,5%. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras, bawang putih, buah naga, dan telur ayam.

Untuk bulan Juli 2023, angka inflasi year to year di Kota Malang dengan perbandingan bulan Juli 2022, tercatat sebesar 3,07%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan angka inflasi Jawa Timur yang mencapai 4,11% serta angka inflasi nasional sebesar 3,08%.

Sementara itu, untuk angka inflasi year to date, yaitu perbandingan harga barang dari bulan Juli 2023 dengan Desember 2022, angka inflasi di Kota Malang mengalami kenaikan sebesar 1,41%. Angka ini juga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian Jawa Timur yang mencapai 1,60% dan angka inflasi nasional sebesar 1,45%.