<p>Pengembangan Bandara Angkasa Pura I. / Dokumentasi AP I</p>
Korporasi

Angkasa Pura I Siapkan Dana Rp890 Miliar untuk Bayar Pokok Obligasi dan Imbalan Sukuk

  • PT Angkasa Pura I (Persero) mengumumkan kesiapan dananya untuk membayar sejumlah pokok obligasi dan sisa imbalan sukuk dengan total nilai Rp890 miliar.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) mengumumkan kesiapan dananya untuk membayar sejumlah pokok obligasi dan sisa imbalan sukuk dengan total nilai Rp890 miliar. 

Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura I, Handy Heryudhitiawan menyampaikan secara rinci, jumlah tersebut di antaranya untuk pembayaran pokok Obligasi Seri A Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 sebesar Rp622 miliar dan pembayaran kembali sisa imbalan Ijarah Seri A sebesar Rp268 miliar.

“Pembayaran atas Obligasi dan Sukuk tersebut akan kami lakukan dalam batas waktu pembayaran setelah mendapat surat konfirmasi dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI),” ujarnya melalui keterbukaan informasi, Kamis, 4 November 2021.

Diberitakan sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat sejumlah obligasi dan sukuk milik perusahaan operator bandara pelat merah tersebut. Rating atas outlook Angkasa Pura I juga mengalami perubahan.

Seperti pengumuman yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) awal Juli 2021, disebutkan bahwa Pefindo menetapkan perubahan peringkat yang semula idAAA (Triple A) menjadi idAA+ (Double A Plus) terhadap Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 untuk Seri A, B, dan C.

Manajemen Pefindo menyatakan efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan. Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, sangat kuat dibandingkan dengan emiten di Indonesia lainnya.

“Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan,” ungkap manajemen.

Selanjutnya, Pefindo menetapkan perubahan peringkat menjadi idAAsy+ (Double A Plus Syariah) pada Sukuk Ijarah I Angkasa Pura I Tahun 2016 untuk Seri A, B, dan C. Sebelumnya, ketiga seri sukuk ijarah itu mendapatkan peringkat idAAAsy (Triple A Syariah).

Menurut Pefindo, instrumen pendanaan syariah dengan peringkat idAAsy hanya berbeda sedikit dengan peringkat tertinggi. Sementara itu, tanda tambah atau plus menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.

“Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas kontrak pendanaan syariah sangat kuat dibandingkan dengan emiten di Indonesia lainnya,” tambahnya.

Tak sampai disitu, Pefindo juga menetapkan perubahan peringkat terhadap perusahaan sebagai obligor menjadi idAA+ (Double A Plus) dengan negative outlook dari semula idAAA (Triple A) dengan negative outlook.

“Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya,” tutup manajemen.