Calon presiden Prabowo Subianto (Reuters/Willy Kurniawan)
Nasional

Angkat Para Wakil Menteri Dinilai Jadi Langkah Memuluskan Transisi Prabowo

  • Indonesia mempunyai potensi yang besar menuju Indonesia Emas 2045, tetapi dihadapkan pada tantangan ekonomi yang cukup komplek menjelang transisi pemerintahan.

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah melantik tiga wakil menteri Kementerian di antaranya Thomas Djiwandono menjadi Wakil Menteri keuangan, Sudaryono menjadi Wakil Menteri Pertanian dan Yuliot menjadi Wakil Menteri Investasi.

Analis Kebijakan Ekonomi APINDO Ajib Hamdani menilai Kementerian Keuangan menjadi posisi yang sangat disorot, karena kebijakan fiskal yang tengah menghadapi tantangan cukup rumit.

"Ekonomi adalah tentang keyakinan. Pasar harus mempunyai keyakinan bagaimana transisi pemerintahan dan program pemerintah bisa berjalan dengan baik. Pengisian posisi para wakil menteri ini adalah bentuk langkah Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk proses transisi yang mulus," katanya kepada TrenAsia.com pada Kamis 18 Juli 2024.

Menurutnya Indonesia mempunyai potensi yang besar menuju Indonesia Emas 2045, tetapi dihadapkan pada tantangan ekonomi yang cukup komplek menjelang transisi pemerintahan. Dunia usaha selalu punya harapan dan keyakinan, bahwa ekonomi Indonesia akan tetap stabil dan prospektif.

Ajib menyebut, posisi Wakil Menteri Keuangan yang diisi oleh seorang Thomas Djowandono menunjukkan Prabowo Subianto ingin memitigasi semua resiko fiskal sejak dini. Thomas adalah sosok yang menjadi bendahara umum Partai Gerindra, posisi yang sangat dekat dengan pengelolaan dana dan keuangan. Walaupun kebijakan fiskal mempunyai wilayah yang berbeda, tetapi keahlian dan pengalaman Thomas Djiwandono akan bermanfaat dalam manajemen yang akuntabel.

Sedangkan, dari sisi Kementerian Pertanian, mempunyai posisi yang relatif istimewa menurut Ajib pasalnya Prabowo Subianto sangat identik dengan pertanian dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Apalagi sektor agraris dan sektor pangan ke depan akan menjadi salah satu isu sentral yang akan menjadi tumpuan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi.

"Lebih dari 27 juta rumah tangga yang hidupnya dari sektor pertanian ini. Pemerintah baru harus lebih fokus membangun ekosistem bisnis yang memberikan nilai tambah terbaik buat para pelaku usaha agraris,"katanya

Sudaryono dinilai Ajib, sebagai Wakil Menteri Pertanian menjadi sosok yang menarik. Sosok muda yang identik dengan ekonomi mikro dan UMKM, tentunya lekat dengan detail dan lekat dengan lapangan.

Hal ini yang diharapkan akan memperkuat kinerja Kementerian Pertanian sehingga lebih fokus dengan para petani dan secara kuantitatif bisa meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) secara eskalatif.

Terakhir Kementerian Investasi, menjadi salah satu kementerian yang disorot, termasuk posisi Menteri Bahlil Lahadalia yang menjadi ketua beberapa satuan tugas (satgas), dan terakhir bahkan ditunjuk menjadi Ketua Satgas Swasembada Gula dan Bioethanol.

Banyaknya posisi ini menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi dari Presiden Jokowi. Tetapi memang kementerian ini masih mempunyai catatan, yaitu kualitas investasi yang cenderung kurang menyerap tenaga kerja. Dalam empat tahun terakhir pencapaian investasi selalu overtarget, bahkan target tahun 2024 sebesar 1.650 triliun optimis bisa tercapai.

"Tetapi pencapaian ini tidak diiringi dengan kualitas penyerapan tenaga kerja. Tahun 2023 tercatat terserap 1,8 juta tenaga kerja, atau setara 60% dari target awal sebesar 3 juta tenaga kerja. Jumlah pengangguran yang mencapai 7 juta orang menjadi PR besar pemerintah,"lanjut Ajib

Sosok yang mengisi pos Wakil Menteri Investasi, Yuliot, adalah sosok teknokrat yang sangat berpengalaman di Kementerian Investasi, dan terakhir menjabat sebagai Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan Modal BKPM. *Penguatan unsur teknokrat di Kementerian Investasi ini menunjukkan bahwa masih banyak program dari internal kementerian yang memerlukan keberlanjutan.