<p>Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur M. Riza Patria. / Facebook @aniesbaswedan</p>
Industri

Anies Baswedan Bangga Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Capai 5,89%

  • Provinsi DKI Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,89% sepanjang 2019. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yakni sebesar 5,02%.

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

Provinsi DKI Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,89% sepanjang 2019. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yakni sebesar 5,02%.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta tahun lalu diiringi dengan peningkatan konsumsi rumah tangga dan Lembaga non Profit Rumah Tangga (LNPRT).

“Secara indikator ekonomi, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Provinsi DKI Jakarta pada 2019 mencapai Rp2.840,33 triliun meningkat 9,27% dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp2.599,33 triliun,” jelas Anies dalam keterangan resmi, Selasa, 12 Mei 2020.

Sementara, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku pada 2019 sebesar Rp269,07 juta meningkat 8,36% dari periode sebelumnya yakni sebesar Rp248,32 juta.

Anies juga menyebutkan sepanjang 2019 pemerintah berhasil menekan laju inflasi. Tingkat inflasi tahun lalu tercatat sebesar 3,23%, angka ini lebih rendah 0,04% dari tahun sebelumnya yang sebesar 3,27%.

“Hal tersebut dengan adanya program-program Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga stabilitas distribusi dan harga bahan pangan di Provinsi DKI Jakarta,” kata Anies.

Anies juga menyampaikan indeks pembangunan manusia (IPM) di DKI Jakarta pada 2019 tercatat sebesar 80,76. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 80,47 dan merupakan IPM tertinggi di Indonesia.

Adapun menurut indikator sosial, dikatakan Anies, jumlah penduduk miskin DKI Jakarta pada tahun lalu tercatat sebesar 362.300 orang atau 3,42% dari total penduduk DKI Jakarta.

Selain itu, Anies juga menjelaskan mengenai realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran (TA) 2019 masih dalam proses audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), jumlahnya sebesar Rp62,3 triliun atau 83,08% dari target semula.

Rinciannya, realiasi pajak daerah sebesar Rp40,29 triliun dan dana perimbangan sebesar Rp14,49 triliun. Sementara, untuk realiasi belanja daerah TA 2019 sebesar Rp64,96 triliun atau 83,44% dari rencana, jumlah ini meningkat sebesar 1,66% dibandingkan tahun 2018 sebesar 81,78%.

“Selanjutnya untuk pembiayaan daerah dapat saya jelaskan bahwa penerimaan pembiayaan dapat direalisasikan sebesar Rp11,76 triliun atau 98,92% dari target sebesar Rp11,89 triliun,” tambah Anies.

Adapun, untuk pengeluaran pembiayaan dapat direalisasikan sebesar Rp7,92 triliun atau 87,67% dari rencana sebesar Rp9,03 triliun. (SKO)