Ilustrasi pesawat Pelita Air saat landing di Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banteni. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Transportasi dan Logistik

Animo Masyarakat Tinggi, Pelita Air Kembali Tambah Pesawat ke-9

  • PT Pelita Air Service atau Pelita Air kembali melengkapi armadanya dengan penambahan pesawat baru berjenis Airbus A320.

Transportasi dan Logistik

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Maskapai penerbangan afiliasi PT Pertamina (Persero), yaitu PT Pelita Air Service (Pelita Air), kembali melengkapi armadanya dengan penambahan pesawat baru berjenis Airbus A320. Langkah ini juga didukung oleh animo tmasyarakat yang tinggi terhadap layanan penerbangan tersebut. 

Airbus A320 merupakan pesawat penumpang komersial yang dirancang untuk melayani rute jarak dekat hingga menengah. Pesawat ini menggunakan sistem kendali fly-by-wire digital, di mana pilot mengendalikan penerbangan dengan menggunakan sinyal elektronik, menggantikan sistem kendali mekanis tradisional yang menggunakan hendel dan sistem hidraulis.

Direktur Utama Pelita Air, Dendy Kurniawan, menyatakan bahwa pesawat ini merupakan yang kesembilan dari total 11 pesawat yang telah dipesan untuk tahun 2023. Lalu, Pesawat yang ke-10 dan ke-11 akan tiba pada pekan keempat November 2023 mendatang. 

Dendy menjelaskan bahwa peningkatan armada ini sejalan dengan petunjuk dari pemerintah untuk terus meningkatkan konektivitas udara nasional. Keputusan itu juga didukung oleh antusiasme tinggi masyarakat terhadap layanan dari Pelita Air, yang tercermin dalam tingkat keterisian kursi (seat load factor).

"Pada kuartal III/2023 atau periode 1 Juli-30 September 2023 keterisian kursi perusahaan mencapai rata-rata 83 persen," jelas Dendy dalam siaran pers, Rabu, 25 Oktober 2023. 

Dendy menegaskan bahwa Pelita Air tetap fokus memberikan pelayanan optimal dan kenyamanan terbaik kepada masyarakat. Hal ini diyakinkan melalui tagline #MakinNyamanTerbang, Pelita Air diharapkan memberikan opsi penerbangan yang nyaman, aman, dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penumpangnya.

Soal Merger 

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencana merger antara tiga maskapai penerbangan milik negara, yakni PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), Citilink, dan Pelita Air. 

Menurut Erick, merger ini tidak akan menyatukan ketiga maskapai tersebut menjadi satu entitas tunggal. Pria yang juga menjabat sebagi ketua umum PSSI itu, menjelaskan bahwa Garuda Indonesia akan tetap berdiri sebagai satu entitas, sementara Citilink dan Pelita Air akan digabung. 

Dia menyatakan bahwa ketiga maskapai tersebut akan terus beroperasi sesuai dengan target pasar masing-masing. Secara rinci, Garuda Indonesia akan melayani segmen premium, Pelita Air akan fokus pada pasar ekonomi premium, dan Citilink akan melayani pasar low-cost carrier (LCC). 

Erick menambahkan bahwa skema penggabungan Citilink dan Pelita masih dalam tahap pembahasan, dan bentuk penggabungan keduanya akan ditentukan berdasarkan evaluasi keuangan masing-masing perusahaan.