Antam Ajukan Tambah Kuota Ekspor 2 Juta Ton Bauksit dan 1,3 Juta Ton Nikel
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akan mengajukan penambahan kuota ekspor bauksit sebesar 2 juta ton di Mempawah dan nikel sebesar 1,3 juta ton di Maluku Utara.
Nasional & Dunia
JAKARTA– PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akan mengajukan penambahan kuota ekspor bauksit sebesar 2 juta ton di Mempawah dan nikel sebesar 1,3 juta ton di Maluku Utara.
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, Antam baru saja mendapatkan perpanjangan ekspor pada Oktober lalu sebesar 3,94 juta ton.
Pihaknya akan mengajukan penambahan kuota ekspor ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta instansi terkait. Menurutnya, persetujuan penambahan kuota trsebut paling cepat dikeluarkan pada Januari 2019.
“Lagi mau diproses pengajuannya (penambahan kuota ekspor bauksit dan nikel). Perkiraan Januari 2019 baru keluar tambahan kuota itu,”katanya, dikutip dari bisnis.com (6/12/2018).
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Di sepanjang kuartal III/2018, produksi bijih nikel Antam mencapai 6,94 juta wet metric ton (WMT). Produksi ini mengalami kenaikan sebesar 84% secara year on year yang hanya 3,51 juta wmt.
Penjualan Bijih Nikel
Sementara itu, penjualan bijih nikel tercatat sebesar 4,10 juta WMT. Penjualan bijih nikel tercatat mengalami kenaikan 99% secara year on year dimana tahun sebelumnya hanya 2,06 juta WMT.
“Komoditas bauksit turut memberikan kontribusi positif pada periode 9M18 dengan capaian produksi mencapaI 788.000 wmt. Jumlah itu naik sebesar 73% dengan volume penjualan bauksit mencapai 693.000wmt atau naik sebesar 39%,” kata dia.
Dikutip dari Laporan perusahaan, dari Januari hingga September 2018, volume produksi feronikel yang mencapai 19.264 ton nikel dalam feronikel (TNi). Jumlah tersebut naik 21% dibandingkan capaian produksi pada Periode Sembilan Bulan Pertama Tahun 2017 (9M17) sebesar 15.813 TNi.
Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada kuartal III/2018 tercatat 19.149 TNi atau naik 49% dibandingkan periode 9M17 sebesar 12.816 TNi.
Adapun peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapaianya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel ANTAM di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun.
Penjualan feronikel pada kuartal III/2018 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTAM. Dengan kontribusi sebesar Rp3,85 triliun atau 19% dari total penjualan bersih Perusahaan.
Sementara itu ntuk komoditas emas, pada kuartal III/2018, total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai sebesar 1.478 kg atau naik 0,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.473 kg.
Sementara itu, volume penjualan emas ANTAM tercatat sebesar 22.388 kg atau naik tumbuh 221% dibandingkan 9M17 yang mencapai 6.966 kg. Hal ini berdampak pada pendapatan Antam dari penjualan emas sebesar Rp13,37 triliun atau tumbuh 248% secara tahunan. ***(Nasser Panggabean)