<p>Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Korporasi

Antam (ANTM) Punya Outstanding Utang Bank Rp3 Triliunan per 2022, Ini Rinciannya

  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memiliki outstanding utang bank Rp3 triliunan per 2022. Rinciannya, Rp188,7 miliar utang bank jangka pendek dan Rp2,8 triliun utang bank jangka panjang.
Korporasi
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memiliki outstanding utang bank Rp3 triliunan per 2022. Rinciannya, Rp188,7 miliar utang bank jangka pendek dan Rp2,8 triliun utang bank jangka panjang.

Dalam laporan keuangan perseroan periode 31 Desember 2022, disebutkan outstanding utang bank jangka pendek perseroan terdiri dari utang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai Rp188,7 miliar dalam mata uang dolar AS. 

Di luar itu, perseroan memiliki beberapa utang yang akan jatuh tempo di tahun 2023 seperti utang kredit modal kerja global line kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai US$60 juta berbunga 3,5% yang jatuh tempo Desember 2023, utang kredit talangan anak usaha, PT Feni Hatlim kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai Rp20 miliar berbunga 10% yang jatuh tempo Mei 2023.

Lalu utang kredit modal kerja global line anak usaha, Indonesia Chemical Alumina kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai US$12 juta berbunga 3,5% yang jatuh tempo Desember 2023, utang kredit modal kerja global line anak usaha, PT Antam Resourcindo kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai Rp65 miliar berbunga 7,25% yang jatuh tempo Desember 2023 serta beberapa kredit lainnya.

Sementara untuk outstanding utang bank jangka panjang (pinjaman investasi) perseroan terdiri dari utang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam dolar AS setara Rp1,3 triliun, pinjaman sindikasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk Rp900 miliar, Maybank dalam dolar AS setara Rp420,8 miliar dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam dolar AS setara Rp162,8 miliar. 

Perseroan juga masih memiliki fasilitas pinjaman investasi yang belum ditarik dari PT Bank BTPN senilai US$42,5 juta bertenor 7 tahun dan bunga tahunan sebesar LIBOR 3M ditambah 1,61%. 

“Pada tanggal 31 Desember 2022, nilai wajar seluruh pinjaman investasi sama dengan nilai tercatat karena seluruh pinjaman Grup memiliki suku bunga mengambang,” tulis laporan keuangan perseroan, dikutip Selasa, 28 Maret 2023.

Selain itu, manajemen memperkirakan untuk mengganti LIBOR dengan Secured Overnight Funding Rate (SOFR) dan oleh karena itu, manajemen terus memantau likuiditas dan volatilitas SOFR Term and Compound SOFR untuk mempersiapkan proses transisi LIBOR pada fasilitas pinjaman berjangkanya dan untuk menganalisis risiko perubahan signifikan pada suku bunga acuan. 

Pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen memperkirakan bahwa penerapan fallback rate tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.