<p>Petugas melakukan simulasi pengisian listrik kendaraan bermotor di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN, di Kantor Pusat PLN, Trunojoyo, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Antam bersama Holding BUMN Baterai Bidik Akuisisi Perusahaan Otomotif Jerman, Pilih VW, BMW, atau Mercedes?

  • Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Ichdan mengatakan proses akuisisi ini sudah dalam proses finalisasi dengan IBC akan menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan tersebut.
Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Indonesia Battery Corporation (IBC) yang beranggotakan MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN ternyata sedang dalam proses akuisisi perusahaan otomotif dari Jerman untuk membangun kendaraan listrik dalam negeri.

Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Ichdan mengatakan proses akuisisi ini sudah dalam proses finalisasi dengan IBC akan menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan tersebut.

“Perusahaan di Jerman yang share market-nya sudah besar di Eropa dan akan masuk ke Amerika,” ujar Dany menjelaskan ciri-ciri perusahaan yang rencananya di akuisisi tersebut dalam webinar ESG Conference Maybank Sekuritas, dikutip Jumat, 8 Oktober 2021.

Proses akuisisi ini nantinya membuat IBC dapat menggunakan hak kekayaan intelektual perusahaan tersebut dan mengadopsinya untuk mengembangkan industri kendaraan listrik dalam negeri.

Menurut Dany, proses adopsi teknologi ini diperkirakan membutuhkan 1-2 tahun ke depan. Selain adopsi teknologi, IBC juga akan mempelajari proses bisnis yang dijalankan perusahaan tersebut.

Dany mengatakan transfer teknologi dan adopsi proses bisnis tersebut sudah menjadi bagian dari kesepakatan akuisisi tersebut. Dengan begitu, pengembangan industri ini dapat sejalan dengan pengembangan industri listrik yang sudah ada.

Sayangnya, Dany tidak menyebutkan jelas siapa perusahaan yang akan diakuisisi tersebut. Akan tetapi, lanskap otomotif Jerman sendiri terdiri atas tiga grup perusahaan otomotif besar, yaitu BMW Group, Daimler AG (pemilik Mercedes), dan Volkswagen Group.

BMW Group memiliki tiga perusahaan produsen mobil listrik di dalamnya, BMW sendiri, MINI, dan Rolls-Royce. MINI dan Rolls-Royce aslinya adalah perusahaan Inggris yang diakuisisi BMW. Saat ini, BMW sudah mulai memproduksi mobil listrik dengan sub-model i.

Lalu, Daimler AG adalah perusahaan otomotif yang memiliki Mercedes Benz. Selain Mercedes, Daimler juga memiliki perusahaan-perusahaan otomotif yang kebanyakan memproduksi truk besar. Saat ini, Mercedes Benz juga sudah mulai memproduksi mobil listrik dengan sub-model EQ.

Selanjutnya, Volkswagen (VW) Group adalah perusahaan otomotif dengan pangsa pasar terbesar di Eropa. Tidak tanggung-tanggung, VW juga memiliki 11 perusahaan otomotif di bawah payungnya, termasuk Audi dan Porsche yang juga asli Jerman. Baik VW, Audi, maupun Porsche juga sudah mulai memproduksi mobil listrik.

Selain perusahaan-perusahaan yang sudah disebut di atas, sebenarnya Jerman juga masih memiliki Opel. Opel dimiliki oleh grup General Motors di Amerika Serikat yang juga memiliki Chevrolet, Vauxhall, Wuling, dan lain-lain. 

Akan Susul Hyundai

Presiden Joko Widodo saat melakukan groundbreaking pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara milik PT Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Konsorsium LG dari Korea Selatan. / Setkab.go.id

Perusahaan otomotif Jerman yang akan diakuisisi ini akan menyusul perusahaan otomotif Korea Selatan, Hyundai Motor Group, yang juga sudah bekerja sama dengan IBC. Hyundai bahkan ikut berinvestasi membangun langsung pabrik baterai listrik di Indonesia.

Pabrik tersebut nantinya akan  memasok baterai untuk 150.000 mobil listrik produksi pabrikan Korea Selatan tersebut, yaitu Hyundai dan Kia. Pabrik ini akan dibangun di Karawang New Industry City, Karawang, Jawa Barat.

“Hyundai Motor Group terus fokus mengembangkan kemampuannya agar dapat menjadi pemimpin global di pasar kendaraan listrik, yang mana menjadi kunci daya saing di masa depan,” ujar Chairman Hyundai Motor Group dalam siaran pers, Rabu, 15 September 2021.

Pabrik sel baterai ini akan membantu Hyundai Motor Group untuk mendapatkan pasokan sel baterai agar dapat memenuhi permintaan kendaraan listrik yang semakin meningkat.

Sel baterai yang diproduksi di Karawang ini akan diaplikasikan pada model kendaraan listrik milik Hyundai Motor dan Kia yang dibangun di atas platform khusus kendaraan listrik dari Hyundai Motor Group, yaitu Electric-Global Modular Platform (E-GMP).

Pada Juli lalu, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan pemerintah Indonesia dalam mendirikan joint venture (JV) yang membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Indonesia.

Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution mengumumkan nilai investasi yang mencapai total US$1,1 miliar ke dalam JV tersebut. Masing-masing perusahaan memegang nilai saham atau kepemilikan sebesar 50%.