<p>Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Korporasi

Antam Cetak Laba Bersih Rp1,53 Triliun, Naik 32 Persen pada Semester I-2022

  • Antam mencatat kinerja positif pada semester I-2022 dari penjualan dan laba bersih.
Korporasi
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - Emiten tambang emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatat kinerja positif pada semester I-2022. ANTM meraup penjualan sebesar Rp18,77 triliun pada semester I-2022, tumbuh 9% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,28 triliun.

Antam juga mencatat laba kotor sebesar Rp4,03 triliun, atau tumbuh 27% year on year (YoY) jika dibandingkan dengan sebesar Rp3,17 triliun. Sepanjang paruh pertama 2022, perusahaan membukukan laba usaha sebesar Rp1,46 triliun dan total penghasilan lain-lain, bersih sebesar Rp748,62 miliar.

Dengan demikian, laba bersih periode berjalan ANTAM pada semester I-2022 mencapai Rp1,53 triliun, tumbuh 32% (yoy) dari semester I-2021 sebesar Rp1,16 triliun.

Antam juga mencatat EBITDA sebesar Rp3,74 triliun, yang tumbuh 50% jika dibandingkan dengan capaian EBITDA periode enam bulan pertama 2021 sebesar Rp2,49 triliun.

Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengatakan Antam berfokus untuk mengimplementasikan kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.

"Dengan tetap menjaga kesetabilan tingkat produksi dan upaya perluasan basis pasar penjualan produk logam dasar maupun logam mulia, sejalan dengan kondisi pemulihan perekonomian global serta outlook positif komoditas logam dasar dan logam pada tahun 2022," kata dia.

Pada akhir periode semester I-2022, Antam secara konsisten mampu menjaga soliditas struktur keuangan yang tercermin dari tingkat kas dan setara kas sebesar Rp3,23 triliun.

Tercatat sepanjang periode ini, perusahaan mampu menurunkan tingkat pinjaman berbunga (interest-bearing debt) yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman investasi sebesar total Rp2,76 triliun.

Tingkat pinjaman berbunga ANTM pada akhir Juni 2022 mencapai Rp4,32 triliun, turun 39% dari posisi pinjaman pada akhir periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp7,08 triliun.

Pada Juni 2022, sejalan dengan pencapaian kinerja profitabilitas ANTM dan implementasi hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2021, perseroan membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp930,87 miliar atau 50% dari laba bersih Tahun Buku 2021 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Produksi Meningkat

Sepanjang semester I-2022, penjualan bersih domestik menjadi kontributor terbesar mencapai Rp14,54 triliun atau setara 77% dari total penjualan bersih Antam.

Produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan proporsi 65% terhadap total penjualan Antam dengan nilai penjualan sebesar Rp12,28 triliun.

Tercatat pada semester I-2022, volume penjualan logam emas mencapai 13,47 ton, tumbuh dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 13,34 ton.

Penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan ntamdengan kontribusi sebesar Rp3,12 triliun atau 17% dari total penjualan konsolidasian.

Volume produksi dan penjualan feronikel ANTAM tercatat masing-masing sebesar 11.982 ton nikel dalam feronikel (TNi) dan 9.622 TNi. Untuk komoditas bijih nikel, produksi bijih nikel pada 1H22 mencapai sebesar 4,39 juta wet metric ton (wmt) dengan tingkat penjualan bijih nikel di pasar domestic yang mencapai 3,04 juta wmt.

Selanjutnya, kontribusi penjualan segmen nikel mencapai Rp5,45 triliun, tumbuh 18% YoY dari tahun lalu sebesar Rp4,64 triliun. Tercatat laba bersih periode berjalan segmen nikel pada semester I-2022 mencapai Rp2,35 triliun, tumbuh 23% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp1,91 triliun.