<p>Proses pemurnian emas di smelter PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam / Facebook @OfficialAntam</p>
Korporasi

Antam Rencanakan Pembangunan Smelter Logam di Gresik, Apa Untungnya?

  • Keuntungan utama bagi Antam adalah kemitraannya dengan PT Freeport Indonesia (PTFI), yang memungkinkan perusahaan mengakses bahan baku emas murni berkadar 99,99%.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengumumkan rencana pembangunan pabrik pengolahan (smelter) logam mulia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. 

Proyek ini memberikan berbagai keuntungan strategis bagi perusahaan, yang akan meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat pasokan bahan baku, serta mendukung hilirisasi industri mineral di Indonesia.

Direktur Pengembangan Usaha ANTM, I Dewa Wirantaya, menjelaskan bahwa pemilihan JIIPE sebagai lokasi smelter setelah mempertimbangkan sejumlah faktor penting. Salah satunya adalah kedekatan lokasi dengan bahan baku, serta jaminan keamanan yang tinggi karena JIIPE berstatus sebagai objek vital nasional. 

“Status JIIPE sebagai objek vital nasional memberikan tingkat keamanan luar biasa untuk mendukung proses operasional kami, mulai dari pengolahan bahan baku hingga distribusi. Ini menjadi salah satu pertimbangan utama kami dalam memilih lokasi ini,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Selasa, 14 Januari 2025.

Keuntungan utama bagi Antam adalah kemitraannya dengan PT Freeport Indonesia (PTFI), yang memungkinkan perusahaan mengakses bahan baku emas murni berkadar 99,99%. Dengan kontrak pembelian 30 ton emas per tahun, Antam dapat mengolah bahan baku ini secara langsung di smelter yang akan dibangun di JIIPE. 

Langkah ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada impor emas, tetapi juga memberikan penghematan devisa negara. Akses langsung ke bahan baku berkualitas tinggi memungkinkan Antam untuk meningkatkan produksi logam mulia dan memperkuat daya saing produk di pasar domestik dan global.

Selain itu, lokasi smelter di JIIPE memberikan keuntungan dalam hal keamanan dan infrastruktur. JIIPE yang berstatus sebagai objek vital nasional menawarkan tingkat keamanan tinggi, yang sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional Antam, mulai dari pengolahan bahan baku hingga distribusi produk akhir. 

Keamanan ekstra ini menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kelangsungan produksi dan mengurangi risiko yang dapat merugikan perusahaan. Selain itu, JIIPE dilengkapi dengan infrastruktur kelas dunia, termasuk akses transportasi yang mudah dan utilitas yang andal. Ini memungkinkan Antam untuk mengoptimalkan proses produksi, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Pembangunan smelter ini juga mendukung hilirisasi industri mineral di Indonesia. Dengan mengolah dan memurnikan emas di dalam negeri, Antam tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga turut mendorong pertumbuhan sektor industri pengolahan mineral yang lebih besar. Hilirisasi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang ingin mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan lebih memfokuskan pada pengolahan dalam negeri.

Selain itu, keberadaan JIIPE yang dekat dengan pelabuhan dan jaringan transportasi utama memungkinkan Antam untuk mengoptimalkan distribusi produk logam mulia ke pasar domestik maupun internasional. Infrastruktur ini mendukung efisiensi operasional, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada pengurangan biaya produksi dan peningkatan profitabilitas perusahaan.

Dengan sinergi yang terjalin antara Antam dan PTFI, serta dukungan infrastruktur yang kuat di JIIPE, proyek smelter ini memberikan prospek jangka panjang bagi Antam. Penguatan pasokan bahan baku domestik dan peningkatan kapasitas produksi logam mulia akan memperkokoh posisi Antam sebagai pemain utama di industri logam mulia global. Tak hanya itu, Antam juga berperan dalam mendukung perekonomian Indonesia dengan mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kontribusi sektor pengolahan mineral dalam negeri.