AnterAja Kantongi Utang dari Bank Milik Orang Paling Tajir di RI Rp150 Miliar
Emiten transportasi logistik dan sewa kendaraan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menerima pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank BCA Syariah dengan total nilai Rp150 miliar pada 5 Maret 2021. Pinjaman ini nantinya akan digunakan untuk keperluan anak usaha perseroan yakni PT Tri Adi Bersama (AnterAja).
Korporasi
JAKARTA – Emiten transportasi logistik dan sewa kendaraan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menerima pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank BCA Syariah dengan total nilai Rp150 miliar pada 5 Maret 2021. Pinjaman ini nantinya akan digunakan untuk keperluan anak usaha perseroan yakni PT Tri Adi Bersama (AnterAja).
Pertama, perseroan mendapat tambahan fasilitas kedit dari bank milik orang paling tajir di Indonesia, Keluarga Hartono, berupa fasilitas installment loan dengan jumlah pokok sebesar Rp100 miliar. Rencananya, dana tersebut bakal dipakai untuk pengembangan anak usaha perseroan.
Sekretaris Perusahaan Adi Sarana Armada, Hindra Tanujaya berharap dana pinjaman ini dapat memberikan kontribusi positif bagi AnterAja. Ia menilai perusahaan jasa pengiriman barang tersebut sejalan dengan usaha utama perseroan.
“Penerimaan fasilitas installment loan dari bank akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan, yaitu PT Tri Adi Bersama untuk mengembangkan kegiatan usahanya,” ujar Hindra melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 10 Maret 2021.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Selanjutnya, perseroan juga telah melakukan penandatanganan perjanjian kredit dengan BCA Syariah atas penambahan fasilitas pembiayaan modal kerja musyarakah (revolving) sebesar Rp50 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk penambahan modal keria usaha perseroan.
“Hal ini diharapkan memberikan kontribusi positif karena sejalan dengan usaha utama Perseroan,” ucap Hindra.
Di sisi lain, BEI menyatakan bahwa telah terjadi penurunan harga saham ASSA yang di luar kebiasaan alias unusual market activity (UMA). Saham ASSA pun anjlok 6,94% atau 125 poin ke level harga Rp1.675 per lembar pada penutupan perdagangan Selasa, 9 Maret 2021. (SKO)