Anti Boncos, Berikut 7 Tips Hemat Ala Emak-Emak Jepang
- Jepang dikenal di sebagai negara dengan biaya hidup yang tinggi. Meskipun demikian, mereka terbiasa menjalani gaya hidup sederhana dan minimalis. Selain mengurus keluarga dan rumah, wanita Jepang juga perlu mahir dalam menghitung biaya hidup mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat menghemat lebih banyak uang.
Rumah & Keluarga
JAKARTA – Frugal living secara sederhana sering diartikan sebagai gaya hidup yang hemat atau irit terhadap pengeluaran untuk dapat menabung lebih banyak, yang terkadang dianggap pelit oleh sebagian orang.
Frugal living didefinisikan sebagai pendekatan di mana seseorang secara sadar mengalokasikan dana yang dimiliki, dengan pertimbangan dan analisis yang matang, serta menerapkan strategi yang jelas untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan.
Jepang dikenal di sebagai negara dengan biaya hidup yang tinggi. Meskipun demikian, mereka terbiasa menjalani gaya hidup sederhana dan minimalis. Selain mengurus keluarga dan rumah, wanita Jepang juga perlu mahir dalam menghitung biaya hidup mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat menghemat lebih banyak uang.
- Adu Kinerja Empat Emiten Energi Baru Terbarukan di Semester I-2024
- 41 Persen Organisasi APAC Melihat Kecerdasan Buatan sebagai Ancaman Keamanan yang Besar
- Prabowo Janji Lanjutkan IKN, Saham BUMN Karya Tancap Gas
Ibu rumah tangga di Jepang biasanya sangat berhati-hati dalam mengelola keuangan keluarga untuk menghindari masalah keuangan di tengah biaya hidup yang tinggi. Untuk Anda yang ingin meniru gaya hidup hemat ala emak-emak Jepang, yuk simak artikel berikut!
Tips Hemat Ala Ibu Rumah Tangga Jepang yang Bisa Ditiru
Berikut beberapa tips hemat ala ibu rumah tangga Jepang yang bisa Anda tiru:
1. Rajin Memperbarui Anggaran Bulanan
Salah satu kebiasaan para dari ibu rumah tangga di Jepang yang dapat ditiru adalah membuat anggaran bulanan secara rutin, yang dikenal dengan istilah kakeibo. Para ibu di Jepang memulai dengan mencatat pengeluaran rutin seperti biaya sewa atau cicilan rumah, serta mengalokasikan dana untuk tabungan dari awal.
Selisih antara pendapatan total dengan pengeluaran tetap dan tabungan akan digunakan untuk pengeluaran kategori. Pengeluaran kategori ini meliputi kebutuhan primer (seperti makanan, minuman, transportasi, dan obat-obatan), kebutuhan sekunder (seperti belanja), kebutuhan tersier (misalnya menonton bioskop), dan biaya tak terduga (seperti perbaikan rumah).
Uang untuk setiap kategori pengeluaran dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda, sehingga mereka tidak akan mengambil uang dari amplop yang bukan peruntukannya. Jika uang dalam salah satu amplop hampir habis, mereka akan mencari cara untuk menghemat pengeluaran. Sisa uang di akhir bulan akan dialokasikan untuk tabungan tambahan.
2. Membuat Daftar Belanja
Selain rutin menyusun anggaran bulanan, para ibu rumah tangga di Jepang juga sering membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko. Dengan cara ini, saat tiba di toko mereka tidak perlu memikirkan apa yang harus dibeli.
Mereka langsung mengambil troli belanja dan menuju ke rak barang sesuai dengan daftar yang telah dibuat. Setelah semua barang terkumpul, mereka segera membayar di kasir.
Metode ini membantu mereka menghindari godaan untuk membeli barang di luar rencana, meskipun ada diskon atau promo menarik.
3. Membeli Peralatan Tahan Lama
Beberapa ibu rumah tangga cenderung memilih furniture murah dengan anggapan bahwa harga rendah dapat mengurangi pengeluaran. Namun, ibu rumah tangga di Jepang umumnya memilih membeli peralatan yang berkualitas dan tahan lama.
Dengan cara ini, mereka dapat mengurangi biaya perbaikan dan menghindari pengeluaran untuk membeli peralatan baru. Ini adalah contoh yang bisa Anda tiru untuk mengurangi biaya pengeluaran dalam pembelian berbagai peralatan.
4. Tidak Malas Membandingkan Harga
Para ibu rumah tangga di Jepang dikenal sangat teliti dalam membandingkan harga. Jika mereka menemukan nilai yang setara atau lebih baik, mereka tidak ragu untuk beralih ke merek lain dengan harga lebih rendah.
Salah satu fokus utama mereka adalah pengeluaran untuk makanan, karena makanan merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar. Oleh karena itu, mereka cermat dalam memeriksa harga bahan makanan yang tercantum dalam daftar belanja mereka.
Mereka biasanya mengelompokkan bahan makanan berdasarkan jenis nutrisinya, seperti karbohidrat, daging dan ikan, telur dan susu, sayuran, serta buah. Setelah itu, mereka akan memilih produk berkualitas dengan harga terendah untuk setiap kelompok makanan tersebut.
5. Memilih Untuk Masak Sendiri
Para ibu di Jepang umumnya memilih untuk memasak sendiri. Mereka sering menyiapkan bekal makanan berupa nasi dan lauk-pauk yang bisa dibawa kemana saja, yang dikenal dengan istilah bento. Bento buatan ibu sangat populer di Jepang dan merupakan kebanggaan tersendiri bagi mereka jika dapat menyiapkan bento untuk suami yang bekerja dan anak-anak yang sekolah.
Selain itu, ibu-ibu Jepang lebih memilih membawakan air minum dalam botol isi ulang untuk anggota keluarga mereka daripada mengeluarkan uang untuk membeli minuman di luar. Daripada membeli minuman dari minimarket atau vending machine (mesin penjual otomatis), mereka akan menyiapkan botol-botol bergambar karakter animasi yang lucu untuk anak-anak mereka.
6. Menghargai Uang Kembalian
Para ibu di Jepang sangat menghargai setiap uang kembalian dari belanja. Mereka tidak sembarangan meletakkan uang kembalian sehingga bisa tercecer atau tidak sengaja terpakai.
Sebaliknya, mereka terbiasa menyimpan uang koin sisa belanja dalam celengan atau wadah khusus untuk recehan. Meskipun jumlahnya mungkin kecil dalam beberapa hari, jika terus dikumpulkan selama bertahun-tahun hasilnya sangat lumayan.
7. Izinkan Keluarga Melakukan Part-Time
Anggota keluarga di Jepang, terutama anak-anak yang masih berusia sekolah menengah atas atau kuliah, sering bekerja paruh waktu untuk membantu meringankan beban biaya hidup. Anda juga bisa menerapkan hal serupa untuk anggota keluarga Anda.
- Realisasi Bea dan Cukai Moncer, Tembus Rp154,4 Triliun
- Pameran Investasi Properti Agung Podomoro Hadirkan Fleksibilitas Pembayaran Kepemilikan Rumah dan Apartemen
- Kenalkan Ragam Kuliner Indonesia Berbahan Tanaman Hutan Adat Pikul Pengajid
Selain itu, Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan pekerjaan sampingan sendiri, seperti menjadi freelancer, untuk menambah penghasilan bulanan.
Itu dia beberapa tips hemat ala ibu rumah tanga Jepang yang bisa Anda tiru. Selamat mencoba!