Nasional & Dunia

Antisipasi Corona, Halodoc Siagakan 20.000 Dokter

  • Jakarta-Penyedia layanan kesehatan daring Halodoc telah menyiagakan hingga 20.000 dokter yang telah diberikan protokol resmi penanganan risiko virus corona (COVID-19) di ekosistem aplikasi tersebut. Berdasarkan keterangan resmi yang diterima ANTARA, Jumat, protokol resmi yang diterapkan meliputi pengenalan gejala klinis, rekomendasi penanganan lebih lanjut, hingga rujukan rumah sakit yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penanganan Corona. […]

Nasional & Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

Jakarta-Penyedia layanan kesehatan daring Halodoc telah menyiagakan hingga 20.000 dokter yang telah diberikan protokol resmi penanganan risiko virus corona (COVID-19) di ekosistem aplikasi tersebut.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima ANTARA, Jumat, protokol resmi yang diterapkan meliputi pengenalan gejala klinis, rekomendasi penanganan lebih lanjut, hingga rujukan rumah sakit yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penanganan Corona.

“Seluruh dokter umum di ekosistem Halodoc sudah dibekali dengan kemampuan yang mumpuni dalam memberikan diagnosis awal maupun diagnosis banding,” kata VP of Marketing Halodoc Felicia Kawilarang Jumat 6 Maret 2020.

Di Halodoc terdapat edukasi gejala klinis umum dari yang biasanya ditandai dengan demam lebih dari 38 derajat Celcius, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, hidung tersumbat, dahak kental, sesak nafas, infeksi paru, diare, mual/ muntah, hingga nyeri otot.

“Apabila dibutuhkan observasi lebih lanjut, dokter di Halodoc akan merujuk yang bersangkutan ke rumah sakit rujukan Kemenkes terdekat,” ujar Felicia menambahkan.

Lebih lanjut, Halodoc mengklaim bahwa jumlah penelusuran kata kunci ‘virus corona’ di platform Halodoc mengalami peningkatan hingga enam kali lipat, dibarengi dengan permintaan masker hingga suplemen daya tahan tubuh.

“Pasca temuan dua kasus positif corona pada 2 Maret lalu, permintaan terhadap produk pencegahan virus corona seperti masker dan suplemen daya tahan tubuh juga mengalami peningkatan yang signifikan,” kata Felicia.

“Kami terus mengoptimalkan ekosistem teknologi kami untuk memfasilitasi kebutuhan pengguna dalam mengantisipasi risiko virus Corona dari hulu ke hilir,” tambahnya dilansir Antara.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI telah menyediakan kontak hotline yang bisa dihubungi masyarakat selama 24 jam, menyusul temuan dua kasus positif di Indonesia.

Sementara itu, data World Health Organization (WHO) menyebutkan, total kasus yang telah dikonfirmasi COVID-19 global per 2 Maret 2020 adalah sebanyak 88.948 kasus.