Antisipasi El Nino, Pemkot Surabaya Lakukan Penanaman Bahan Pengganti Padi
Nasional & Dunia

Antisipasi El Nino, Pemkot Surabaya Lakukan Penanaman Bahan Pengganti Padi

  • Simak strategi menghadapi fenomena iklim El Nino yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya.

Nasional & Dunia

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Fenomena El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur. Adanya pemanasan Suhu Muka Laut (SML) ini menimbulkan pergeseran potensi pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik Tengah dan Timur. 

Seperti yang dilansir TrenAsia.com dari postingan akun Instagram resmi Info BMKG pada Rabu, 2 Agustus 2023, El Nino dapat menyebabkan kekeringan di Indonesia. Oleh karena itu, dampak El Nino harus diantisipasi.

Tidak hanya itu, BMKG juga menjelaskan bahwa musim kemarau pada tahun 2023 ini akan jadi lebih kering daripada 3 tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena terjadi dua fenomena sekaligus yaitu El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang terjadi di samudra.

Indian Ocean Dipole (IOD) adalah suatu fenomena penyimpangan Suhu Muka Laut (SML) di Samudra Hindia. Penyimpangan SML ini dapat menimbulkan perubahan pergerakan atmosfer atau pergerakan massa udara.

Ketika kondisi IOD positif, maka SML di Samudra Hindia bagian barat akan menjadi hangat, sedangkan SML di Samudra Hindia bagian timur mendingin. Kondisi IOD positif inilah yang akan menyebabkan berkurangnya curah hujan di Indonesia.

Fenomena ini berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional karena adanya ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan. Fenomena El Nino dan IOD positif juga akan saling menguatkan sehingga musim kemarau tahun 2023 ini menjadi lebih kering dengan curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah.

BMKG memprediksi puncak kemarau kering akan terjadi pada Agustus hingga awal September. Hal ini turut berdampak pada sektor pertanian, terutama bagi sistem pertanian tradisional yang perlu segera diantisipasi.

Strategi Menghadapi Fenomena Iklim El Nino

Pemkot Surabaya juga turut melakukan tindakan antisipasi dalam menghadapi fenomena iklim El Nino, yaitu dengan melakukan penanaman sembilan bahan pangan pengganti padi. Penanaman ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan idle atau aset-aset tidur milik Pemkot Surabaya.

Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya juga turut mengerahkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang bertugas untuk mencegah atau mengantisipasi kenaikan harga pokok di pasaran. Selain itu, Pemkot Surabaya juga melakukan kerja sama dengan sejumlah daerah penghasil bahan pokok seperti telur dari Blitar, bawang putih dan bawang merah dari Nganjuk untuk mendapatkan langsung bahan pokok dengan harga dari produsen.