Aktivasi layanan SAPA 129 Terintegrasi di Provinsi Jateng dilakukan di Grhadhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kamis (5/10/2023).
Nasional

Antisipasi Kekerasan Perempuan dan Anak, Pemprov Jateng Aktifkan Layanan SAPA 129

  • Berdasarkan data real-time Kemen-PPPA yang dihimpun melalui Simfoni PPA jumlah kekerasan anak dan perempuan secara nasional periode 1 Januari 2023 hingga 05 Oktober 2023 mencapai 20.177 kasus.

Nasional

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengaktifkan layanan Sahabat Perempuan dan Anak atau SAPA 129. 

Layanan SAPA 129 merupakan komitmen dari Kemen PPPA untuk menurunkan jumlah kekerasan perempuan dan anak di Indonesia. Layanan terintegrasi sistem telah diaktifkan di 10 provinsi di Indonesia termasuk Provinsi Jateng.

Berdasarkan data real-time Kemen PPPA yang dihimpun TrenAsia.com melalui Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) pada pukul 18.15 WIB, jumlah kekerasan perempuan dan anak secara nasional periode 1 Januari 2023 hingga 05 Oktober 2023 mencapai 20.177 kasus, yang terdiri dari 4.112 menimpa laki-laki dan 17.857 adalah perempuan. 

Sedangkan jumlah kekerasan perempuan dan anak di Provinsi Jateng, pada periode tersebut yang diolah dari data serupa telah mencapai 1.539 kasus, dengan rincian 304 korban laki-laki dan 1.366 menimpa perempuan. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno mengatakan, layanan SAPA 129 dari Kemen PPPA merupakan salah satu media yang menjawab hambatan di masyarakat, atas kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak. Terutama, para perempuan yang mendomonisasi banyak kasus kekerasan baik secara nasional maupun di Provinsi Jateng.

“Jadi Kementerian PPPA membuat hotline service, untuk masyarakat bisa melaporkan kejadian kekerasan perempuan dan anak. Juga bisa berkonsultasi di situ (layanan SAPA 129),” kata Sumarno usai membuka kegiatan Aktivasi Layanan SAPA 129 di Grhadhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kamis 5 Oktober 2023.

Privasi dan Komunikasi Aman

Sumarno menjelaskan, layanan SAPA 129 dapat dimanfaatkan untuk interaksi dua arah tanpa bertemu. Mengingat, kecenderungan orang yang mengalami kejadian tersebut akan malu berinteraksi dengan orang lain. 

“Dengan hotline ini, masyarakat yang mengalami kekerasan perempuan dan anak bisa menyampaikan di media itu. Karena kekerasan perempuan dan anak di masyarakat, seperti sesuatu yang tabu. Sehingga, privasinya butuh kita lindungi,” sambung sekda.

Sumarno menerangkan, melalui layanan SAPA 129 privasi pelapor akan dilindungi, Pasalnya, selama ini banyak kekerasan perempuan dan anak yang tidak dilaporkan. Hal itu yang membuat pemerintah tidak bisa ikut terlibat menyelesaikan. 

Sumarno berharap, hotline layanan SAPA 129 diharapkan bisa menjadi tempat untuk melaporkan kejadian kekerasan perempuan dan anak. Bahkan layanan ini bisa juga sebagai tempat curhat dan berkeluh kesah. 

“Kalau butuh pendampingan, butuh penanganan kesehatan medis, kita sudah dengan rumah sakit di pemprov ini kita gratis juga,” ungkapnya. Ia menambahkan, jika sebuah kejadian ada yang mengandung unsur pidana, pihaknya dapat membantu menyelesaikan.

Semua Berhak Lapor 

Sementara itu, Kepala Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jateng, Retno Sudewi, mengungkapkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Kemen-PPPA, didukung oleh organisasi perempuan, tokoh agama, organisasi masyarakat, dan forum Anak. 

Menurut Retno, upaya kolaborasi instansi dan lembaga terkait bertujuan untuk memperluas akses layanan pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak, salah satunya dengan mengaktifkan layanan SAPA 129. 

“Masyarakat lebih care lagi untuk tidak ada kekerasan. Siap untuk melaporkan, kan mudah, hanya dengan 129 bisa melaporkan, tidak harus datang. Itu tidak hanya berlaku ke korban, tapi semua masyarakat bisa melaporkan,” terang Dewi, sapaannya.

Retno menginginkan agar jika terjadi kekerasan atau perundungan di wilayahnya, masyarakat dapat segera melaporkannya melalui layanan SAPA 129 yang tersedia selama 24 jam dan tanpa biaya. 

Menurutnya, dalam banyak kasus pelaku yang seringkali merupakan orang terdekat, sehingga membuat orang enggan dan merasa malu untuk melapor, layanan SAPA 129 dapat diandalkan dengan menjaga privasi, keamanan, kenyamanan, dan kerahasiaan.

Cara Melapor

Sebagai informasi, layanan SAPA 129 yang dihadirkan Kemen-PPPA, merupakan contact center pengaduan khusus perempuan dan anak yang dapat diakses oleh korban kekerasan tak terkecuali masyarakat umum yang mengetahui kejadian. 

Caranya cukup mudah dengan menghubungi telepon hotline 129 ataupun Whatsapp ke nomor 08111-129-129. Sedangkan, untuk aplikasi SAPA 129 juga telah di tersedia di ponsel pintar masing-masing. 

Pelapor hanya perlu mendaftar dengan cukup memasukkan nama dan alamat surat elektronik/nomor telepon. Pelapor kemudian bisa langsung membuka aplikasi tersebut dan langsung membuat laporan apakah kasus anak, perempuan, atau informasi terkait anak dan perempuan.