ANTM Solid Didukung Peringkat Stabil dari Pefindo, Bagaimana Target Sahamnya?
- PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus menunjukkan kinerja solid di tengah berbagai tantangan industri pertambangan. Pefindo memberikan peringkat AA dengan prospek stabil.
Bursa Saham
JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus menunjukkan kinerja solid di tengah berbagai tantangan industri pertambangan. Pefindo memberikan peringkat AA dengan prospek stabil, mencerminkan keyakinan terhadap dukungan induk usaha, PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, serta posisi keuangan dan operasi yang kokoh.
Peringkat ini berlaku untuk periode 23 April 2024 hingga 1 April 2025, didukung oleh cadangan dan sumber daya Antam yang melimpah, struktur keuangan konservatif, dan operasional pertambangan yang terintegrasi secara vertikal. Namun, tantangan seperti fluktuasi harga komoditas, cuaca buruk, dan dinamika makroekonomi tetap menjadi perhatian.
Menurut laporan terbaru Pefindo, Antam berpeluang mendapatkan peningkatan peringkat jika berhasil meningkatkan kapasitas smelter secara signifikan, memperluas integrasi bisnis, serta memanfaatkan investasinya di ekosistem baterai kendaraan listrik. Semua ini harus dilakukan sambil menjaga kinerja keuangan yang stabil.
- Tok! Harga Bioetanol Rp14.039 per Liter dan Biodesel Rp13.384 per Liter
- Saham SGER di Tengah Rencana Arbitrase Lawan Tuduhan Fraud Vietnam
- Saham GOTO Menguat 4,76 Persen Usai Teken Kesepakatan dengan Tencent dan Alibaba
Sebaliknya, peringkat dapat tertekan jika ekspansi yang dilakukan terlalu agresif dan dibiayai utang besar tanpa peningkatan kinerja bisnis. Tanda-tanda menurunnya dukungan dari MIND ID juga akan memengaruhi penilaian.
Selain itu, kasus litigasi terkait penyerahan emas batangan tetap menjadi faktor yang dipantau. Meski telah memenangi perkara ini di pengadilan tinggi dengan pencadangan sebesar Rp1,2 triliun pada 2023, Pefindo menyatakan akan mengevaluasi ulang jika ada perkembangan signifikan.
Pemulihan dan Proyeksi Pertumbuhan
Setelah melalui masa sulit, Antam diproyeksikan mencatat pertumbuhan laba pada 2024-2025. RHB Sekuritas meningkatkan proyeksi laba sebesar 6% berkat kenaikan target penjualan emas, meskipun segmen nikel mencatat kinerja yang kurang optimal.
Kenaikan harga emas global, yang diperkirakan mencapai US$3.000/oz oleh pasar (asumsi RHB di US$2.500/oz), menjadi salah satu faktor pendorong utama. Penguatan margin juga didukung oleh strategi manajemen dalam mengantisipasi tekanan harga komoditas.
“Kami optimistis laba Antam akan tumbuh positif tahun depan, didukung oleh peningkatan volume produksi bijih nikel, kontribusi tambahan dari JV, serta segmen lainnya,” tulis RHB Sekuritas dalam risetnya.
Meskipun prospek emas cerah, RHB Sekuritas menyoroti risiko non-operasional seperti fluktuasi nilai tukar dan impairment nilai aset di segmen nikel. Risiko ini dapat memengaruhi kinerja jangka panjang, sehingga harus terus diantisipasi.
Melihat berbagai faktor tersebut, RHB Sekuritas tetap merekomendasikan buy untuk saham bersandikan ANTM dengan target harga Rp1.800 per saham dan estimasi yield dividen 2025 sebesar 4%.