Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PT PANI) Sugianto Kusuma saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PANI di Jakarta. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Antrean Saham CBDK Tembus Jutaan Lot, Bos Ungkap Pengembangan Kawasan Ini

  • Lonjakan permintaan terhadap saham CBDK terlihat jelas dari oversubscribe yang mencapai 344,28 kali selama masa penawaran.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), bagian dari Entitas Agung Sedayu dan Salim Group, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 13 Januari 2025. Tak butuh waktu lama, saham ini langsung menjadi primadona investor. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham CBDK yang merupakan anak usahsa PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) langsung di lock Auto Rejection Atas (ARA), melesat 25% pada hari pertama pencatatan, mencapai harga Rp 5.075 per saham.

Hingga berita ini ditulis sekitar pukul 13.47 WIB, antrean beli saham CBDK telah menembus 2,05 juta lot di harga tersebut. Lalu, apa yang menjadi sentimen yang mendorong banyak investor untuk antre membeli saham emiten properti ini?

Lonjakan permintaan terhadap saham CBDK terlihat jelas dari oversubscribe yang mencapai 344,28 kali selama masa penawaran. Perlu diketahui, perseroan melepas 566.894.500 saham (10% dari total saham yang diterbitkan) ke publik dengan harga perdana Rp 4.060 per saham, yang berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp 2,3 triliun.

Steven Kusumo, Presiden Direktur Bangun Kosambi Sukses (CBDK), mengungkapkan bahwa dana yang dihimpun melalui IPO ini akan digunakan untuk mendukung percepatan pengembangan kawasan CBD PIK 2, khususnya untuk membangun Nusantara International Convention and Exhibition (NICE).

“Proyek MICE (meetings, incentives, conventions, and exhibition) yang strategis ini diharapkan dapat melengkapi ekosistem CBD PIK 2, dengan pusat konvensi dan pameran seluas 120.000 m² yang dibangun di atas lahan 19 hektare. Diharapkan proyek ini dapat mulai beroperasi sebagian pada September 2025, memberikan dampak signifikan bagi pendapatan jangka panjang perusahaan,” jelasnya dalam keterangannya pada Senina, 13 Januari 2025.

Dana IPO juga akan digunakan untuk akuisisi strategis terhadap PT Industri Pameran Nusantara (IPN), yang sedang membangun NICE. Manajemen CBDK optimis bahwa akuisisi ini akan membuka peluang pendapatan berulang yang signifikan bagi perusahaan, memperkuat posisi CBDK sebagai salah satu pengembang properti terkemuka yang memiliki berbagai proyek unggulan.

Selain proyek NICE, CBDK juga memiliki sejumlah properti unggulan yang tengah dipasarkan, antara lain Menara Syariah, SOHO The Bund, SOHO Manhattan, Manhattan Residence, dan SOHO Wallstreet yang menjadi bagian dari ekosistem CBD PIK 2.

Anak usaha CBDK juga sedang mengembangkan berbagai proyek komersial lainnya seperti Rukan Petak Sembilan, Rukan Milenial, Ruko Little Siam, Rumah Milenial, Permata Hijau Residence, Rukan Asia Afrika, dan Bizpark PIK 2, yang semakin memperkuat daya tarik kawasan PIK 2 sebagai pusat ekonomi baru di Jakarta.

Sementara itu, Samuel Sekuritas dalam riset terakhirnya mengatakan IPO CBDK yang telah ditawarkan pada harga Rp3.000–4.600 per saham, setara dengan diskon NAV sebesar 72–79% dari total Rp14.408 per saham. Sebagai perbandingan, rata-rata diskon NAV sektor properti hanya 50%. 

“Merujuk angka itu, saham IPO CBDK memiliki potensi kenaikan 157% ke level Rp7.700. Subscribe IPO CBDK,” tulis Samuel Sekuritas dalam laporannya pada Jumat, 20 Desember 2024, kemarin.