<p>Surya Air, maskapai penerbangan milik PT Gudang Garam Tbk. di Kediri, Jawa Timur. / Suryaair.co.id</p>
Nasional

AP I dan Gudang Garam Target Bandara Dhoho Kediri Rampung Desember 2021

  • Groundbreaking pembangunan bandara ini dilakukan pada Rabu, 15 April lalu. Bandara ini merupakan investasi dari produsen rokok PT Gudang Garam Tbk. Di mana pembangunannya dilaksanakan oleh PT Surya Dhoho Investama yang 99,9% sahamnya dimiliki oleh perusahaan dengan kode emiten GGRM itu.

Nasional

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Pembangunan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur ditargetkan rampung pada Desember 2021. Nantinya PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I akan bertindak sebagai mitra operator bandara yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) tersebut.

Groundbreaking pembangunan bandara ini dilakukan pada Rabu, 15 April lalu. Bandara ini merupakan investasi dari produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Pembangunannya dilaksanakan oleh PT Surya Dhoho Investama yang 99,9% sahamnya dimiliki oleh perusahaan dengan kode emiten GGRM itu.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan, pihaknya mendukung pembangunan Bandara Dhoho sebagai bagian dari sistem multi-bandara di wilayah Jawa Timur untuk melayani pertumbuhan lalu lintas penumpang. Menurutnya, Bandara Dhoho juga dapat dikembangkan menjadi pusat kargo udara di wilayah Jawa Timur.

“Kami telah melakukan kunjungan ke proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri sebagai komitmen dan dukungan mitra operator Bandara Dhoho Kediri yang pembangunannya ditargetkan dapat selesai pada Desember 2021,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Senin 14 Desember 2020.

Bandara Kediri direncanakan menjadi gerbang alternatif menuju Jawa Timur selain Bandara Juanda, Surabaya. Pada tahun 2019, AP I mencatat Bandara Juanda melayani lebih dari 16,6 juta penumpang dengan lalu lintas pesawat mencapai 129.000 pergerakan pesawat dan kargo mencapai 88,4 juta kilogram.

Pada tahap awal, Bandara Dhoho Kediri rencanyanya akan dibangun seluas 13.558 meter persegi dari luas total lahan bandara 321 hektare. Bandara ini memiiki kapasitas 1,5 juta hingga 2,5 juta penumpang per tahun.

Bandara Dhoho juga dapat menampung delapan pergerakan pesawat pada pada jam sibuk dan dapat menjadi alternatif ketika terdapat ganguan di bandara-bandara Jawa Timur. Bandara tersebut akan memiliki dimensi runway 3.300 meter x 45 meter.

“Bandara di Kediri ini dapat menjadi alternatif bandara yang akan dapat menjadi gerbang kedua di wilayah Jawa Timur. Terutama dapat membuka area ke wilayah Tulung Agung, Blitar, Ponorogo, Trenggalek, Madiun, Magetan, dan lain lain,” imbuh Faik. (SKO)