Zendo.
Transportasi dan Logistik

Apa Beda Ojol Muhammadiyah Zendo dengan Gojek dkk?

  • Zendo adalah perusahaan lokal yang berbasis di Tulungagung, Jawa Timur, didirikan oleh Lutfy Azizah, yang menjabat sebagai Founder sekaligus CEO. Lutfy juga merupakan anggota Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU), sebuah komunitas yang saat ini menjalin kolaborasi dengan Zendo.

Transportasi dan Logistik

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Ojek online telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di kota-kota besar di Indonesia. Gojek dan Grab adalah dua perusahaan transportasi online yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 40,4% dan 39,6%.

Namun, pada tahun 2018, Maxim, perusahaan transportasi online asal Rusia, mulai beroperasi di Indonesia dan menyediakan layanan ojek online, taksi online, pengiriman barang, serta bantuan penderekan mobil mogok.

Adapun, Zendo merupakan layanan on-demand services milih Muhammadiyah berbasis ojek yang hadir untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat kapan pun dan di mana pun.

Dilansir dari zendo.id, mengutamakan kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan, Zendo menyediakan beragam layanan on-demand yang dapat diakses dengan praktis melalui WhatsApp.

Sejak 2015, Zendo menjadi platform layanan ojek dan pengantaran yang memanfaatkan WhatsApp untuk operasionalnya. Keunggulan dari akses ini dibandingkan platform lainnya adalah pelanggan dapat langsung mengirim pesan kepada admin Zendo untuk mendapatkan layanan.

Sebelum mengirim pesan melalui WhatsApp, pelanggan harus mengunduh aplikasi Zendo melalui Play Store atau mengunjungi situs web zendo.id untuk memperoleh nomor WhatsApp admin Zendo yang sesuai dengan lokasi terdekat pelanggan.

Meski pemesanan dilakukan melalui WhatsApp, Zendo berkomitmen memberikan respon cepat selama 24 jam, sehingga pelanggan tetap dapat melakukan pemesanan kapan saja. Setelah menghubungi admin, pengguna akan menerima estimasi biaya sebelum melakukan konfirmasi pemesanan. Zendo juga menawarkan biaya yang bersaing dan transparan.

Zendo juga menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan melalui berbagai inisiatif hijau, seperti penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan upaya mengurangi emisi karbon.

Zendo mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan, seperti motor listrik dan mobil hybrid, guna mengurangi jejak karbon. Langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat membantu menekan biaya operasional dalam jangka panjang.

Dengan menghadirkan layanan on-demand yang mudah dan cepat, seperti halnya Gojek, Grab, Maxim dan platform lainnya Zendo menyediakan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti transportasi dengan motor dan mobil, belanja, jasa kebersihan, serta pengiriman barang dan makanan.

Zendo juga membedakan dirinya dengan menghadirkan nilai-nilai Islam, yang tercermin dalam jam operasional yang ramah bagi umat Muslim. Misalnya, layanan dibuka dari pukul 07.00 WIB hingga 24.00 WIB, dengan jeda untuk salat Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya.

Zendo adalah perusahaan lokal yang berbasis di Tulungagung, Jawa Timur, didirikan oleh Lutfy Azizah, yang menjabat sebagai Founder sekaligus CEO. Lutfy juga merupakan anggota Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU), sebuah komunitas yang saat ini menjalin kolaborasi dengan Zendo.

Dengan pendekatan yang profesional namun tetap ramah dan bersahabat, Zendo berupaya menyediakan pelatihan profesional guna memastikan pelanggan menerima layanan yang terbaik, aman, nyaman, dan jujur.

Saat ini, Zendo telah tersedia di 70 kota dengan 700 pengemudi, 2.000 mitra layanan, dan 20.000 pengguna aktif. Zendo memprioritaskan kecepatan layanan, jaminan keamanan, serta tarif yang terjangkau agar dapat melayani berbagai kalangan masyarakat.

Zendo hadir sebagai solusi bagi masyarakat yang berada di daerah dengan akses internet dan teknologi terbatas. Meskipun demikian, layanan ojek online tetap tersedia di kawasan terpencil, membuka peluang kerja baru yang lebih luas.

Beberapa kota yang tersedia pelayanan Zendo di antaranya Tulungagung, Malang, Sidoarjo, Bangkalan, Banyumas, Wonosobo, Klaten, Magelang, Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulonprogo, Kudus, Indramayu, Garut, Cirebon, Ciamis, Bekasi, Batam, Kediri, Bogor, Tangerang, Pekanbaru, Banjarbaru, dan Banjarmasin.

Dalam sebuah kompetisi bisnis tingkat nasional yang diadakan Kementerian UMKM, Zendo berhasil meraih penghargaan Entrepreneur Development 2024 sebagai peserta terbaik di bidang teknologi.

Di tengah dominasi perusahaan ojek online besar seperti Grab dan Gojek, munculnya ojek online lokal memberikan angin segar bagi industri transportasi di Indonesia. Kehadiran platform lokal seperti Zendo menawarkan keunikan yang memungkinkan mereka untuk bersaing dan memberikan keuntungan lebih bagi masyarakat setempat.

Pemahaman yang mendalam tentang pasar lokal, dukungan terhadap ekonomi daerah, keterlibatan sosial yang kuat, kemampuan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan cepat, serta fokus pada keamanan dan kenyamanan adalah beberapa keunggulan utama yang dimiliki oleh ojek online lokal seperti Zendo.

Di sisi lain, Nahdlatul Ulama (NU) juga mengelola platform ojek online yaitu NUjek.

NUjek didirikan Mochammad Ghozali, alumni Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, Pasuruan, Jawa Timur. Platform ojek online ini diluncurkan pada 17 Agustus 2018 dengan mengusung slogan “Dari Santri untuk Negeri dan Berdayakan Ekonomi Umat.”

NUjek, merupakan singkatan dari Nusantara Ojek Online, dikelola oleh PBNU dan berencana meluncurkan fitur baru bernama nu-STAY. Melalui platform ini, masyarakat bisa memilih driver pria atau wanita, jenis kendaraan, jarak penjemputan, atau bahkan memilih driver yang sudah menjadi langganan.

NUjek menawarkan layanan transportasi online, pengantaran barang, pengiriman makanan, belanja kebutuhan sehari-hari, serta penyediaan jasa profesional.