Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Apa Itu Dividen Interim? Dua Emiten Ini Segera Bagikan Cuan

  • Dalam waktu dekat akan dua emiten membagikan cuan melalui dividen interim, antara lain PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT).
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Dividen dikenal sebagai pembagian keuntungan yang merujuk proses perusahaan membagikan laba kepada pemegang ekuitas yang go public. Adapun hitungan pembagiannya mengacu jumlah saham yang dimiliki investor di pasar modal terkait.  

Sementara itu, mengutip situs ocbcnisp.com, dividen interim adalah jenis dividen yang dibagikan dan dibayarkan sebelum rapat umum (RUPS) memutuskan hasil laba tahunan emiten, dengan ketentuan diatur dalam anggaran dasar perseroan. 

Pembayaran dividen interim biasanya dilakukan secara berkala, misalnya setiap triwulanan selama tahun berjalan atas persetujuan dewan direksi. Pada umumnya perseroan yang membagikan dividen interim telah memperoleh profit besar dari kuartal pertama hingga kuartal ketiga tahun berjalan.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ada dua emiten yang tengah bersiap membagikan cuan dividen interim, antara lain PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT). 

Astra Otoparts

Astra Otoparts yang merupakan Anak Usaha PT Astra International Tbk (ASII) siap membagikan dividen interim senilai total Rp192,78 miliar. Bila dirincikan, nantinya setiap pemegang saham emiten otomotif ini akan memperoleh keuntungan Rp 40 per saham.

Sekretaris Perusahaan Astra Otoparts, Wanny Wijaya mengatakan mengatakan dengan ini berdasarkan Keputusan Rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 2 Oktober 2023, telah memutuskan dan menyetujui pembagian dividen interim untuk tahun buku 2023.

“ Pada 12 Oktober 2023, terjadi pembagian dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi. Saham yang diperdagangkan tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan negosiasi dimulai pada 13 Oktober,” terang Wanny dalam keterbukaan informasi pada Rabu, 04 Oktober 2023.

Wanny menambahkan, sedangkan, saham dengan hak dividen (cum dividen) di pasar tunai mulai 16 Oktober, dan ex dividen di pasar tunai dimulai pada 17 Oktober. Pemegang saham yang berhak pada 16 Oktober hingga pukul 16.00 WIB akan terdaftar untuk menerima dividen. Pembayaran dividen interim dijadwalkan pada tanggal 24 Oktober.

Data keuangan per 30 Juni 2023, Astra Otoparts mencatatkan laba bersih sejumlah Rp801,55 miliar. Nominal ini melesat 85,33% dibandingkan dengan laba bersih tahun lalu sebesar Rp432,49 miliar. Perseroan juga memiliki saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp8,5 triliun, sementara total ekuitas mencapai Rp13,43 triliun.

Golden Eagle Energy

Sementara itu, Golden Eagle Energy yang merupakan perusahaan tambang batu bara siap membagikan dividen interim senilai total Rp116,55 miliar. Bila dirincikan, nantinya setiap pemegang saham akan memperoleh keuntungan Rp37 per saham.

Sekretaris Perusahaan Golden Eagle Energy Susanti Nilam, mengatakan dengan ini direksi mengumumkan bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 5 Oktober 2023, telah memutuskan dan menyetujui pembagian dividen interim untuk tahun buku 2023.

“Pada 17 Oktober 2023, terjadi penentuan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan pasar negosiasi. Sementara itu, pada 18 Oktober 2023, dimulai transaksi saham tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan pasar negosiasi,” ujar Susanti.

Susanti menambahkan, hak dividen (cum dividen) di pasar tunai akan berlaku mulai 19 Oktober 2023, sementara transaksi tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar tunai dimulai pada 20 Oktober 2023. Pembayaran dividen dijadwalkan akan dilakukan pada 24 Oktober 2023.

Data keuangan per 30 Juni 2023, Golden Eagle Energy mampu membukukan laba bersih yang dialokasikan kepada entitas induk sebesar Rp162,21 miliar. Perseron juga memiliki saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp399,26 miliar, dan total ekuitas mencapai Rp1,027 triliun.