Apa Itu Hukum Parkinson?
- Hukum Parkinson menyatakan bahwa tugas pekerjaan berkembang mengisi waktu yang tersedia untuk penyelesaiannya
Gaya Hidup
JAKARTA - Pernahkah Anda mendengar tentang Parkinson's Law atau Hukum Parkinson? Apa itu Hukum Parkinson?
Hukum Parkinson menyatakan bahwa tugas pekerjaan berkembang mengisi waktu yang tersedia untuk penyelesaiannya. Maksudnya, tugas-tugas pekerjaan akan menjadi sulit untuk diselesaikan ketika lebih banyak waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya.
Hal ini salah satunya karena dipengaruhi faktor stres. Hukum Parkinson pertama kali dikenalkan oleh Cyric Northcote Parkinson dalam esai humor tahun 1955 yang diterbitkan dalam The Economist.
Hukum Parkinson bukanlah prinsip ilmiah, namun hanya untuk menggambarkan fenomena yang kerap dialami oleh banyak orang.
- Sering Diabaikan, Bukan Fokus Mengejar Kebahagiaan Tapi Ini yang Bisa Bikin Kita Bahagia
- Apa Itu Efek Mandela?
- 5 Kalimat yang Tidak Boleh diucapkan di Tempat Kerja, Gantilah dengan Ini
Prinsip dalam Hukum Parkinson mengatakan bahwa kompleksitas tugas cenderung bertambah seiring semakin banyaknya waktu yang dialokasikan untuk penyelesaiannya.
Contohnya adalah ketika Anda memberi diri Anda waktu seminggu untuk menyelesaikan tugas yang sebenarnya hanya membutuhkan waktu satu jam untuk diselesaikan.
Maka, tugas satu jam tersebut akan bertambah rumit dan membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk diselesaikan.
Hukum Parkinson juga membuat orang menunda-nunda dan meninggalkan tugas sebelum deadlinenya tiba. Inilah alasan mengapa semakin lama deadline tugas disediakan maka semakin banyak energi mental yang dibutuhkan. Tugas-tugas ini juga akan menjadi sumber stres dan kecemasan.
- SKK Migas: Harta Karun Migas Wilayah Warim dan Seram Telah Diincar Investor
- Bukan Google atau Microsoft, Perusahaan Ini Raup Cuan dari Perang AI
- SKK Migas Sebut RI akan Surplus Produksi Gas pada 2030
Hukum Parkinson yang asli mengangkat contoh kejadian seperti ada seorang wanita yang memiliki hanya satu tugas dalam sehari yaitu mengirimkan kartu pos.
Seperti dugaan, hasilnya ia membutuhkan waktu sepanjang hari untuk menyelesaikan tugas sederhana tersebut dari mulai mengahabiskan waktu setengah jam untuk mencari kacamatanya, menulis kartu pos selama dua jam, mencari perangko, menulis alamat hingga mengantarkan kartu pos ke kantor pos.
Sebuah penelitian terbaru menjelaskan alasan adanya fenomena ini. Yaitu ketika orang memulai proyek baru, mereka cenderung berfokus pada berapa banyak waktu yang mereka miliki untuk melakukannya daripada berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
Hal ini menjelaskan bahwa secara alami tugas akan menjadi lebih sulit daripada seharusnya karena dengan berfokus pada berapa banyak waktu yang kita miliki untuk melakukan sesuatu akan membuat kita berasumsi bahwa tugas tersebut akan membutuhkan banyak waktu.