Apa Itu Window Dressing dalam Dunia Saham?
- Dalam dunia bisnis, windows dressing mengacu pada upaya untuk menarik minat konsumen agar membeli produk atau jasa tertentu. Secara lebih spesifik, dalam dunia saham, window dressing adalah taktik yang digunakan oleh manajer investasi untuk berdagang saham pada periode tertentu.
Bursa Saham
JAKARTA – Dalam dunia bisnis, windows dressing mengacu pada upaya untuk menarik minat konsumen agar membeli produk atau jasa tertentu.
Secara lebih spesifik, dalam dunia saham, window dressing adalah taktik yang digunakan oleh manajer investasi untuk berdagang saham pada periode tertentu.
Tentunya ini dilakukan bukan tanpa alasan. Window dressing saham dianggap dapat meningkatkan volume penjualan dengan maksud memperoleh keuntungan investasi sebanyak mungkin, dengan memperbaiki citra kinerja saham.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami berbagai bentuk penipuan di bidang investasi dan langkah-langkah untuk menghindarinya sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi.
- Laba Bersih BNI (BBNI) Cetak ATH, Simak Rekomendasi dan Target Sahamnya
- Banjir Cuan, Emiten Ini Bagi Dividen Maret 2024
- Bakal ada Update iOS 18, Berikut Bocoran Perangkat yang Dapat Pembaruan
Apa itu Window Dressing?
Dikutip dari investopedia.com, window dressing adalah strategi yang diterapkan oleh manajer investasi untuk memperbaiki penampilan kinerja saham atau reksa dana sebelum dipresentasikan kepada investor atau pemegang saham.
Biasanya, manajer investasi menjual saham dengan kerugian besar dan membeli saham dengan harga tinggi menjelang akhir tahun atau kuartal IV. Sekuritas tersebut kemudian melaporkan transaksi tersebut sebagai bagian dari kepemilikan dana.
Window dressing juga bisa mengacu pada upaya perusahaan untuk memperbaiki laporan keuangan yang akan datang. Langkah-langkah dalam hal ini mungkin mencakup menunda pembayaran atau mencari cara untuk merekam pendapatan lebih awal.
Cara Kerja Window Dressing Perusahaan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, window dressing adalah strategi yang memungkinkan perusahaan untuk mengatur ulang portofolio sahamnya agar terlihat lebih menarik.
Dapat dikatakan, konsep window dressing telah menjadi praktik umum di pasar. Namun, praktik ini pada dasarnya melibatkan modifikasi atau penyembunyian kondisi sebenarnya, serta menggunakan hasil yang seharusnya terjadi di masa depan untuk membuat angka ini terlihat lebih baik.
Perusahaan dapat mengubah informasi keuangan yang dapat dilaporkan melalui prosedur akuntansi masing-masing. Ini dapat mengubah data yang dilaporkan dalam laporan pada periode tertentu atau surat kepada pemegang saham. Oleh karena itu, window dressing dianggap sebagai praktik yang tidak etis dan ilegal karena bertujuan untuk manipu investor dan regulator.
Alasan Dilakukannya Window Dressing
Berikut alasan dilakukannya window dressing:
1. Menutupi Kerugian Investasi
Salah satu alasan utama untuk melakukan window dressing adalah untuk menutupi kerugian investasi, terutama terkait dengan efek Januari. Efek Januari adalah kecenderungan di mana banyak orang percaya bahwa nilai saham akan meningkat pada bulan pertama tahun tersebut.
Oleh karena itu, akhir tahun dianggap sebagai waktu yang tepat bagi perusahaan untuk meninjau kembali kinerja portofolio mereka. Jika perusahaan menilai kinerja portofolio mereka tidak menguntungkan hingga akhir kuartal, mereka cenderung menjual instrumen investasi yang dinilai merugikan.
Sebagai gantinya, mereka akan mencari instrumen saham yang lebih baik yang diprediksi dapat memberikan manfaat dalam jangka pendek. Harapannya, kerugian yang dialami perusahaan dapat ditutupi oleh pendapatan yang diperoleh dari instrumen saham baru yang lebih menguntungkan.
2. Meningkatkan Performa dan Memperbaiki Portofolio Investasi
Penting untuk dicatat bahwa kinerja portofolio investasi dievaluasi pada akhir tahun, dan setelah laporan pertanggungjawaban modal investasi disampaikan kepada investor.
Dalam menilai kinerja manajer investasi, nilai keuntungan dan kerugian dalam portofolio investasi merupakan faktor penentu. Oleh karena itu, manajer investasi akan berusaha untuk memastikan portofolio investasi mereka menunjukkan kinerja yang baik, dan window dressing menjadi salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Mengecilkan Biaya Pajak
Alasan lain untuk melakukan window dressing adalah untuk mengurangi biaya pajak dari portofolio investasi yang dimiliki. Selain mencoba menutupi kerugian investasi, manajer investasi menjual sejumlah saham untuk mengurangi beban pajak pada akhir tahun. Setelah itu, mereka akan membeli saham dari perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi kuat untuk memperoleh return yang stabil dan konsisten.
Siapa yang Terlibat dalam Window Dressing?
Meskipun peraturan pengungkapan dimaksudkan untuk meningkatkan transparansi bagi investor, praktik window dressing masih dapat mengaburkan praktik yang dilakukan manajer investasi.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Iwan Meier dan Ernst Schaumburg dari Northwestern University menemukan ada ciri-ciri khusus dari dana yang bisa menunjukkan kemungkinan adanya praktik window dressing oleh manajernya. Secara khusus, dana pertumbuhan dengan perputaran tinggi dan manajer yang baru-baru ini membukukan pengembalian yang buruk lebih sering menjadi orang yang akan tampil cantik.
Selain pasar modal, window dressing juga terjadi di berbagai industri. Contohnya, sebuah perusahaan mungkin menawarkan produk dengan harga diskon atau mempromosikan penawaran khusus untuk meningkatkan penjualan. Upaya promosi semacam itu bertujuan untuk meningkatkan laba di hari-hari terakhir periode pelaporan keuangan.
Tips Menghadapi Window Dressing
Berikut tips menghadapi window dressing:
1. Pahami Profil dan Tingkat Risiko yang Dapat Kamu Toleransi
Sebelum memulai investasi, penting untuk memahami profil dan tingkat risiko yang dapat Anda toleransi. Setiap jenis investasi memiliki risiko yang berbeda, dan dengan memahami toleransi risiko Anda, Anda dapat menghindari terlalu terbebani oleh kerugian yang mungkin timbul.
2. Riset Mendalam
Minat masyarakat dalam dunia investasi nampaknya semakin meningkat, hal ini dipengaruhi oleh berbagai informasi yang tersebar di internet yang sering menjanjikan keuntungan tinggi dengan risiko kerugian yang rendah, bahkan dengan modal kecil.
Seperti yang telah dijelaskan, setiap investasi memiliki tingkat risiko dan keuntungan yang seimbang. Semakin tinggi risiko, semakin besar juga potensi keuntungannya (high risk, high return), dan sebaliknya.
Oleh karena itu, penting untuk tidak tergoda oleh janji-janji investasi yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Lakukan riset menyeluruh dari sumber-sumber yang terpercaya sebelum melakukan investasi.
3. Tentukan Target Investasi yang Jelas
- Premi Asuransi Umum Tumbuh 15,3 Persen pada Tahun 2023
- BSI Target 2-3 Juta Nasabah Baru Tiap Tahun
- Perluas Manfaat KUR untuk UMKM, OJK Sumut Tekankan Optimalisasi Regulasi dan Perizinan
Misalnya, menentukan investasi ini bertujuan untuk mengumpulkan dana pensiun. Jadi, penting untuk menentukan jumlah dana yang ingin Anda kumpulkan dari investasi, periode waktu yang Anda tentukan untuk investasi, jenis instrumen investasi yang akan Anda gunakan, rencana cadangan jika mengalami kerugian, dan faktor-faktor lainnya.
Itulah rangkuman mengenai window dressing. Meskipun window dressing bisa menjadi cara efektif untuk menarik minat dalam transaksi saham, di dunia saham praktik ini dianggap tidak etis dan ilegal karena melibatkan tindakan manipulatif. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada terhadap praktik semacam itu.