Kawasan pertambangan batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Korporasi

Apa Kabar Terbaru MIND ID Soal PTBA dan PTFI ?

  • Holding BUMN Pertambangan, MIND ID, mengumumkan bahwa proyek gasifikasi batu bara untuk menghasilkan dimethyl ether (DME) yang dijalankan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tidak akan dilanjutkan.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Holding BUMN Pertambangan, MIND ID, mengumumkan bahwa proyek gasifikasi batu bara untuk menghasilkan dimethyl ether (DME) yang dijalankan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tidak akan dilanjutkan. 

Keputusan ini diungkapkan oleh Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, yang menjelaskan bahwa PTBA akan lebih fokus pada proyek konversi batu bara untuk mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik (EV).

“Program hilirisasi batu bara kami bukan diarahkan untuk DME, tetapi untuk mendukung ekosistem EV battery,” kata Dilo dalam keterangannya di Sarinah, Jakarta, pada Selasa, 16 Oktober 2024. 

Menurut Dilo, PTBA sebelumnya telah berhasil menghasilkan metana (C1H4), gas yang setara dengan gas bumi dalam proses konversi ke DME. Namun, dengan harga gasifikasi yang lebih mahal, proyek DME dinilai tidak ekonomis untuk diteruskan. “Kita kekurangan gas bumi, dan kalau gasifikasi saja sudah bernilai, kenapa harus lanjutkan ke DME kalau biayanya lebih mahal?” jelasnya.

Dilo menambahkan bahwa PTBA kini lebih fokus pada hilirisasi batu bara untuk kebutuhan anoda dalam produksi baterai kendaraan listrik. Pasalnya, kebutuhan akan anoda, yang tidak hanya digunakan untuk baterai tetapi juga untuk proses electro-refining, cukup besar. 

Yang paling penting, kata Dilo, PTBA berencana untuk bertransformasi dalam mendukung ekosistem EV battery, termasuk kebutuhan anoda untuk industri pengolahan alumina menjadi aluminium.

Rencana Tambah Saham

Selain itu, Dilo juga mengungkapkan kesiapan MIND ID untuk menambah porsi saham di PT Freeport Indonesia (PTFI). Keberhasilan MIND ID yang mencatatkan laba bersih Rp27 triliun pada 2023 dan laba yang sama di periode Januari hingga Agustus 2024, memberi keyakinan bahwa perusahaan memiliki kapasitas untuk menambah saham.

Saat ini, MIND ID memegang 51,2% saham di PTFI dan berencana menambah 10% lagi hingga total 61,2%. “Kami punya kapasitas untuk eksekusi penambahan saham, lihat saja dari kinerja dan laba MIND ID,” ujar Dilo.

Secara finansial, MIND ID tercatat memiliki EBITDA hampir Rp39 triliun hingga Agustus 2024, dengan proyeksi laba bersih tahun ini mencapai Rp30 triliun, yang mencerminkan lebih tinggi dari tahun lalu.

Namun, Dilo menegaskan bahwa langkah tersebut masih menunggu kebijakan dari pemerintah yang baru, mengingat Presiden Terpilih Prabowo Subianto baru akan dilantik pada 20 Oktober 2024.“Mudah-mudahan ada kepastian terkait kebijakan pemerintahan, agar kita bisa mengambil langkah lebih lanjut,” kata Dilo.

Terakhir, Dilo menyoroti pentingnya perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) PTFI yang hanya berlaku hingga 2040. Dia menyarankan perpanjangan izin hingga 2061, mengingat proyeksi cadangan tembaga dan emas yang dimiliki PTFI dapat bertahan hingga tahun 2060-2070. 

“Investasi harus dimulai lebih awal. Kita butuh kepastian perpanjangan izin untuk bisa melanjutkan investasi jangka panjang,” tutup Dilo.