artilery rusia.jpg
Dunia

Apa Saja Sebenarnya Syarat Rusia dan Ukraina untuk Berdamai?

  • Ketika perang telah berlangsung sekitar 10 bulan, baik Rusia dan Ukraina dalam beberapa hari terakhir semakin sering berbicara tentang negosiasi perdamaian.

Dunia

Amirudin Zuhri

MOSKOW-Ketika perang telah berlangsung sekitar 10 bulan, baik Rusia dan Ukraina dalam beberapa hari terakhir semakin sering berbicara tentang negosiasi perdamaian.

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah wawancara dengan saluran TV negara Rusia Minggu 24 Desember 2022 mengatakan dia siap untuk merundingkan beberapa hasil yang dapat diterima dengan semua peserta dari proses ini. “Bukan kami yang menolak pembicaraan, tapi mereka,” kata Putin.

Sehari kemudian Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga berbicara tentang harapan mengadakan  pertemuan puncak perdamaian pada bulan Februari. Tujuannya adalah mengakhiri serangan Rusia yang sedang berlangsung di negaranya.  Dia meyakini setiap perang berakhir dengan cara diplomatis.  Setiap perang berakhir sebagai akibat dari tindakan yang diambil di medan perang dan di meja perundingan.

Namun perundingan damai tidak akan semudah kata-kata. Mengingat pernyataan Rusia dan Ukraina tentang persyaratan yang diperlukan untuk menerima kesepakatan damai, kemungkinan perang akan segera berakhir tampaknya masih jauh.

Meski Kremlin berulang kali mengatakan membuka pintu untuk negosiasi, serangan terhadap Ukraina belum berhenti. Wawancara Putin pada Minggu dilakukan saat pasukannya melepaskan serangan ke sejumlah kota, dan peringatan serangan udara di seluruh negeri di Ukraina dibunyikan dua kali pada siang hari.

Pada 26 Desember 2022 Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kepada kantor berita pemerintah Tass kembali mengulangi klaim yang dibuat menjelaskan lebih rinci tentang kondisi yang dianggap perlu oleh Rusia untuk perdamaian. Intinya menurut dia Ukraina harus menyerah atau perang akan berlanjut.

Syarat Rusia

Syarat pertama yang dilontarkan Lavrov tetap isu lama yakni denazifikasi dan demiliterisasi.  Dua hal yang diusung Rusia sejak awal invasinya. Demiliterisasi berarti menjadikan militer Ukraina tidak lagi memiliki kemampuan untuk perang. Sementara denazifikasi berarti mengarah pada pergantian rezim.

Syarat kedua adalah Ukraina Harus Menyerahkan Wilayah yang Dianeksasi Rusia. Mungkin kondisi perdamaian utama bagi Rusia adalah memegang kendali atas empat wilayah yakni Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk, dan Luhansk. Empat wilayah yang dianeksasi sepihak oleh Putin pada bulan September. Rusia saat ini tidak memiliki kendali penuh atas wilayah tersebut, dan sejak aneksasi mereka justru kehilangan kendali beberapa bagian wilayah.

Menurut Lavrov proposal Rusia untuk demiliterisasi dan de-Nazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh Ukraina, penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru mereka. Dia melanjutkan dengan mengatakan Intinya sederhana: “ Penuhi tuntutan kami untuk kebaikan Anda sendiri. Jika tidak, masalah ini akan diputuskan oleh tentara Rusia,” katanya.

Apakah dalam situasi sekarang ini tuntutan Rusia tersebut bisa diterima oleh Ukraina? Hampir tidak mungkin. 

Syarat Ukraina

Sementara Ukraina juga memiliki tuntutannya sendiri. Menurut Kuleba berbicara pertemuan puncak perdamaian yang Ukraina usulkan menyarankan agar Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dapat menengahi proses tersebut. Namun dia juga mengatakan Rusia akan diundang hanya jika menghadapi tuntutan kejahatan perang di pengadilan internasional. Syarat ini menjamin Kremlin tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan puncak semacam itu.

Sebagai syarat utama untuk perdamaian Presiden Ukraina Volodmyr Zelensky telah meminta Putin untuk memulangkan pasukannya. Berbicara kepada para pemimpin dari Kelompok Tujuh negara awal bulan ini, Zelensky mengatakan perdamaian akan dimulai dengan Putin menarik pasukan dari Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menanggapi dengan mengatakan kepada wartawan bahwa kondisi Zelensky hanya akan menghasilkan kelanjutan perang.

Syarat lain adalah Rusia harus Menghadapi Hukuman. Menurut Zelensky sebuah kejahatan telah dilakukan terhadap Ukraina, dan mereka akan menuntut hukuman.

Pemimpin Ukraina telah berkali-kali meminta Rusia untuk menghadapi beberapa bentuk hukuman atas perang bahkan meminta agar Rusia dicabut dari keanggotannya di Dewan Keamanan PBB.

Syarat selanjutnya yang diminta adlaah Keamanan Ukraina. Zelensky juga berbicara tentang jaminan keamanan untuk Ukraina sebagai syarat perdamaian, serta membuat dunia bersatu dalam mencegah Rusia dari agresi bersenjata di masa depan.

Hal lain yang ditetapkan Zelensky sebagai syarat adalah tidak adanya penyerahan wilayah ke Rusia. Ini berbanding terbalik dengan tekad Putin mempertahankan wilayah yang dia aneksasi. Zelensky  mengatakan tidak ada kompromi mengenai kedaulatan, kebebasan, dan keutuhan wilayah negaranya. 

Zelensky tampaknya telah membatalkan setidaknya satu permintaan yang sebelumnya dia katakan. Syarat itu adalah pembicaraan damai bisa dilakukan jika Putin sudah meninggalkan kursi kepresidenan.

The Kyiv Post pada bulan November melaporkan berbeda dengan pengumuman sebelumnya, pembicaraan Zelensky tentang negosiasi perdamaian pada saat itu menghilangkan persyaratan bahwa Putin harus dicopot dari jabatannya sebelum diskusi semacam itu dapat terjadi.