US Airways Flight 1549.jpg
Tekno

Apa Yang Terjadi Ketika Sebuah Pesawat Mendarat Darurat?

  • Menurut Kapten Jack Netskar, presiden International Federation of Air Line Pilots' Associations, ada sejumlah keadaan yang dapat mengharuskan pesawat melalukan pendaratan darurat.

Tekno

Amirudin Zuhri

JAKARTA- Bayangkan pesawat yang Anda tumpangi menunjukkan sesuatu yang tidak beres. Mungkin pesawat terhuyung-huyung, atau mungkin Anda mulai mencium bau asap. Suara Kapten kemudian terdengar yang mengumumkan bahwa pesawat akan melakukan pendaratan darurat.

Apa yang terjadi selanjutnya? Pilihan apa yang dimiliki pilot, dan prosedur apa yang harus mereka ikuti saat melakukan pendaratan darurat? Dan apa yang mungkin mendorong pilot untuk melakukan prosedur ini? 

Menurut Kapten Jack Netskar, presiden International Federation of Air Line Pilots' Associations,  ada sejumlah keadaan yang dapat mengharuskan pesawat melalukan pendaratan darurat.

Beberapa alasan tersebut termasuk pesawat yang tidak sepenuhnya beroperasi, kekurangan bahan bakar, malfungsi teknis dan masalah awak.

Netskar kepada Live Science melalui email mengatakan meskipun tidak ada definisi tegas tentang apa yang dimaksud dengan pendaratan darurat, setidaknya ada tiga jenis yang berbeda.

Yang pertama adalah pendaratan paksa yang digambarkan Netskar sebagai "pendaratan segera, di dalam atau di luar bandara karena ketidakmampuan untuk melanjutkan penerbangan lebih lanjut. Contoh umum adalah pesawat yang jatuh karena kegagalan mesin.

Yang kedua adalah pendaratan pencegahan, yang kata Netskar adalah pendaratan terencana, di dalam atau di luar bandara, ketika penerbangan lebih lanjut dimungkinkan tetapi tidak disarankan. “Contoh kondisi yang mungkin memerlukan pendaratan pencegahan termasuk cuaca yang memburuk, tersesat, bahan bakar kekurangan dan masalah mesin yang secara bertahap berkembang."

Yang ketiga, yang dikenal sebagai ditching. Ini  yang paling tidak umum dan melibatkan "pendaratan darurat di atas air." Salah satu contoh paling terkenal dari jenis pendaratan ini adalah apa yang dikenal sebagai Miracle on the Hudson pada tahun 2009. 

Saat itu US Airways Penerbangan 1549 menabrak sekawanan angsa dan terpaksa mendarat di Sungai Hudson. Seratus dari 155 orang di dalam pesawat mengalami cedera, lima di antaranya serius, tetapi tidak ada korban jiwa. Hasil yang sebagian besar disebabkan oleh pemikiran cepat Kapten Chesley "Sully" Sullenberger dan awak pesawat. Insiden itu diadaptasi untuk layar lebar dalam film 2016 "Sully," yang dibintangi Tom Hanks sebagai sang kapten.

Menurut Association (AOPA), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Maryland yang mengadvokasi keselamatan penerbangan tiga jenis pendaratan darurat memiliki tingkat kematian yang sangat berbeda. Pendaratan pencegahan memiliki tingkat kematian 0,06%, sementara pendaratan paksa dan ditching memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi masing-masing sekitar 10% dan 20%.

Sejumlah langkah

Untuk mempersiapkan  dan akhirnya melaksanakan  pendaratan darurat, pilot harus melalui sejumlah langkah. Menurut Netskar ini termasuk mempersiapkan kabin dan mengirim permintaan ke layanan darurat, serta meninjau semua prosedur evakuasi dan memiliki rencana tindakan.

Sebagai misal pilot mungkin memilih untuk membuang sebagian bahan bakar pesawat untuk mengurangi berat pesawat. Pesawat jauh lebih berat saat lepas landas daripada saat mendarat karena berat bahan bakar di dalamnya. Dalam proses penerbangan normal, bahan bakar ini akan terbakar selama perjalanan, tetapi dalam pendaratan darurat pesawat dapat menjadi lebih berat daripada biasanya saat mendarat.

Menurut HowStuffWorks rata-rata Boeing 747 menggunakan sekitar 1 galon bahan bakar (sekitar 4 liter) setiap detik, yang setara dengan sekitar 36.000 galon (150.000 liter) untuk penerbangan 10 jam. Menurut pakar penerbangan Mark Goertzen, 36.000 galon memiliki berat hampir 108.800 kilogram.

Pada saat lepas landas sebagian besar pesawat tidak akan dapat mendarat dengan aman sehingga selama pendaratan darurat, membuang bahan bakar terkadang merupakan langkah yang diperlukan.

Sebagai contoh nilai sebuah pesawat yang tidak sarat dengan bahan bakar, salah satu alasan US Airways Flight 1549 berhasil mengapung di Hudson adalah karena tangki bahan bakar pesawat tidak penuh. Ini memberikan pesawat daya untuk lebih apung.

Tentu saja, selama pendaratan darurat, kru penerbangan memiliki peran besar. Menurut panduan keselamatan Airbus, peran utama kru adalah mengomunikasikan situasi dengan jelas kepada penumpang dan pada akhirnya membuat semua orang turun dari pesawat dengan selamat. 

Tindakan termasuk membuat penumpang mengetahui kapan pendaratan akan dilakukan, di mana dan bagaimana mereka harus meninggalkan pesawat, bagaimana penumpang harus mempersiapkan diri dan anak-anak, dan apa yang harus mereka bawa.

Dalam beberapa keadaan, kru harus memasang perosotan dan memastikan penumpang tidak mencoba menyelinap kembali ke pesawat untuk mengumpulkan barang-barang. Menurut Airbus, pada satu pendaratan darurat pada tahun 2008 ada seorang penumpang naik kembali ke slide darurat untuk mengambil beberapa barang pribadi.

Anggota kru juga bertanggung jawab untuk membantu penumpang yang kurang bisa bergerak atau tidak memiliki kapasitas untuk turun sendiri secara efektif. Dalam nada yang sama, kru terkadang juga diminta untuk memberikan pertolongan pertama.

Meskipun pilot tidak pernah ingin mengalami skenario pendaratan darurat, hal tersebut kadang tidak bisa dhindari dan merupakan pilihan yang lebi baik. "Di mana pun selama di dekat bandara internasional utama itu tidak menjadi masalah. Sebaliknya, Anda tidak ingin melakukan itu di daerah terpencil, zona konflik atau di atas laut lepas,” kata Netskar dikutip LiveScience Senin 7 Februari 2022.

Perlu juga digarisbawahi bahwa pendaratan darurat itu mahal. Menurut maskapai Emirates pengalihan penerbangan tunggal dapat menelan biaya mulai dari US$50.000 hingga lebih dari US$600.000. Angka aktual per pengalihan akan tergantung pada alasan dan lokasi pesawat pada saat itu, serta elemen-elemen seperti biaya pendaratan dan penanganan darat, biaya navigasi udara, biaya pemesanan ulang penumpang dan koneksi selanjutnya. 

Dari semua itu yang terpenting adalah semoga Anda tidak akan pernah mengalami pendaratan darurat.