Apakah Bantuan Terbaru AS akan Mengubah Situasi Perang Ukraina?
- Poin utamanya adalah bahwa pendanaan ini mungkin hanya dapat membantu menstabilkan posisi Ukraina untuk tahun ini. Dan memulai persiapan operasi pada tahun 2025,
Dunia
JAKARTA-Kongres Amerika Serikat (AS) telah menyetujui paket bantuan senilai US$61 miliar untuk Ukraina. Seberapa besar pengaruh dari bantuan tersebut terhadap situasi perang yang telah berlangsung lebih dari dua tahun tersebut.
Ukraina telah berjuang melawan serangan Rusia sejak bantuan militer Amerika habis pada akhir tahun lalu. Terutama karena kekurangan artileri yang semakin parah. Militernya terpaksa meninggalkan kota Avdiivka di Donbas pada bulan Februari. Dan sekarang mendapat tekanan kuat di Chasiv Yar.
Sebagaimana dikutip Reuters, Rusia pada Senin 22 April 2024 mengatakan, pasukannya telah menguasai desa Novomikalivka. 40 km barat daya kota Donetsk di Ukraina. Ini adalah kemajuan kedua yang diumumkan dalam dua hari.
Pada hari Minggu Rusia mengatakan telah mengambil kendali atas pemukiman Bohdanivka yang berada lebih jauh ke utara. Bohdanivka terletak di timur laut Chasiv Yar. Sebuah kota strategis yang terletak di dataran tinggi. “Jika Chasiv Yar direbut, dapat membuka jalan bagi rusia untuk menyerang beberapa kota benteng di Ukraina timur,” tulis Reuters.
- Expoversary Kerek Pertumbuhan Kredit BCA 17 Persen
- Ekspansi Kredit Agresif, Laba Bersih BCA Tumbuh 11,7 Persen
- Termahal dalam Sejarah Indonesia, Luhut Bentuk Tim Khusus Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Pasukan Moskow mampu mengalahkan Kyiv dengan rasio setidaknya lima berbanding satu dan meningkat menjadi 10 berbanding 1. Ini berarti artileri Ukraina semakin tidak mampu mencegah pasukan Rusia berkumpul sebelum melakukan serangan darat. Kekurangannya sangat parah sehingga beberapa kru artileri Ukraina melaporkan mereka hanya menembakkan peluru asap untuk menakut-nakuti pihak Rusia. Semua karena mereka tidak memiliki peluru yang tersisa.
Pada saat yang sama Ukraina kekurangan pertahanan udara dan rudal. Ini menjadikan warga sipilnya semakin terancam bahaya. Rusia beralih secara agresif menargetkan pembangkit listrik Ukraina. Mereka menghancurkan dua pembangkit listrik di wilayah Kharkiv pada bulan Maret dan satu lagi di selatan Kyiv pada awal April.
The Guardian melaporkan Senin 22 April 2024, listrik dijatah untuk beberapa jam sehari di Kharkiv, kota berpenduduk 1,3 juta orang. Dan ada kekhawatiran yang semakin besar bahwa sistem tenaga listrik mungkin tidak mampu mengatasinya. Khususnya pada musim gugur dan musim dingin mendatang.
Kapan Senjata AS Tiba?
Pejabat Pentagon mengindikasikan paket awal yang akan disetujui Gedung Putih akan dikirim ke Ukraina beberapa hari setelah Senat meratifikasi pemungutan suara di Kongres. Dan Presiden Joe Biden menandatanganinya menjadi undang-undang.
Pemungutan suara di Senat diperkirakan akan dilakukan hari Selasa 23 April 2024 ini. Paket awal mungkin artileri dan pertahanan udara sebagai intinya, dapat dilakukan segera setelah itu. Beberapa amunisi telah ditimbun di Eropa sebagai persiapan. Dan mungkin akan dikirim dalam satu atau dua minggu.
Namun para ahli memperingatkan perlu beberapa waktu sebelum perbedaan akibat bantuan senjata itu terasa. “Mungkin perlu waktu berminggu-minggu sebelum bisa melihat dampak medan perang yang signifikan,” kata mantan komandan tentara Amerika di Eropa Ben Hodges dikutip The Guardian.
Sementara presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, pada hari Minggu memperingatkan Rusia mungkin akan mencoba melancarkan serangan cepat dan serangan udara lebih lanjut dalam upaya untuk memanfaatkan keunggulannya di front timur.
Kapan Kontribusi Eropa Terwujud?
Menurut Guardian, negara-negara Eropa lambat dalam mengatur kembali basis industri militer mereka untuk mendukung Ukraina. Berbeda dengan Amerika di mana beberapa amunisi, seperti pembuatan peluru artileri, ditangani oleh perusahaan milik pemerintah. Negara-negara Eropa bergantung pada perusahaan swasta. Dan penerbitan kontrak memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
Namun kekhawatiran mengenai apakah dan kapan Amerika akan memasok kembali pasokan ke Ukraina telah mempercepat aktivitas tersebut. Inisiatif yang dipimpin Ceko untuk membeli lebih banyak peluru artileri dari negara-negara netral dengan kelebihan stok. Mereka telah memperoleh setidaknya 300.000 peluru.
- Iran - Israel Memanas, Saham ANTM dan MBMA Layak Dikoleksi
- Catat! Hari Ini Cum Dividen Jumbo ITMG Rp1.747 per Saham
- 10 Mata Uang Tertinggi di Dunia, Nomor Satu Bukan Dolar AS
Pengiriman pertama akan dilakukan sebelum bulan Juni. Jerman seminggu lalu mengatakan akan menyumbangkan sistem pertahanan udara Patriot. Sementara Belanda telah menawarkan untuk membeli Patriot dari negara-negara yang tidak mau memberikannya langsung ke Ukraina.
Apa Dampak pada Perang?
Rusia juga telah meningkatkan belanja pertahanannya. Sejumlah pakar memperkirakank anggaran pertahanan Moskow hingga 7,5% dari PDB. Selain itu Rusia juga melakukan inovasi di medan perang.
Moskow semakin banyak menggunakan bom luncur yang menghancurkan garis depan. Senjata ditembakkan dari jarak yang tidak dapat dilawan oleh Kiev. Sementara tentara Ukraina juga telah melaporkan semakin banyak drone yang digunakan untuk melawan mereka. Rusia tetap memiliki keunggulan dalam hal sumber daya manusia di medan perang. Keunggulan yang dapat dieksploitasi bersama dengan persenjataan berat.
- Expoversary Kerek Pertumbuhan Kredit BCA 17 Persen
- Ekspansi Kredit Agresif, Laba Bersih BCA Tumbuh 11,7 Persen
- Termahal dalam Sejarah Indonesia, Luhut Bentuk Tim Khusus Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Pada akhirnya para ahli memperkirakan Ukraina tidak akan mengubah posisi medan perangnya pada tahun 2024. “Poin utamanya adalah bahwa pendanaan ini mungkin hanya dapat membantu menstabilkan posisi Ukraina untuk tahun ini. Dan memulai persiapan operasi pada tahun 2025,” kata Matthew Savill dari lembaga pemikir militer Royal United Service Insitute (RUSI).
Sementara Institut for the Study of War yang berbasis di Amerika memperingatkan, pasukan ukraina mungkin akan mengalami kemunduran tambahan dalam beberapa minggu mendatang. “Rusia terus mendapat kemajuan,” kata lembaga itu.
Hodges di sisi lain berpendapat bahwa tahun 2024 mungkin merupakan tahun persaingan industri. “Ketika kedua belah pihak berusaha mengumpulkan sumber daya dalam upaya untuk memberikan pukulan telak pada tahun depan,” katanya.