Nampak depan Gedung Bank Indonesia di Jl Thamrin Jakarta. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Apakah BI Akan Melambatkan Kenaikan Suku Bunga Bulan Ini? Simak Prediksinya di Sini

  • Dengan selisih suku bunga yang dipertahankan di 125 basis poin, arus modal berpotensi untuk mengalir dengan deras ke pasar obligasi Indonesia.
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) periode Januari 2023, suku bunga acuan dalam negeri diprediksi masih akan dinaikkan.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, inflasi dalam negeri saat ini masih relatif rendah karena harga pangan yang masih stabil.

Sementara itu, sektor perekonomian yang terhantam oleh situasi COVID-19 seperti transportasi, akomodasi, dan sebagainya pun mulai memulih kembali.

"Perbaikan ekonomi Indonesia semakin terlihat karena investasi yang sudah pulih kembali, ekspor yang tetap tinggi, dan pemulihan impor untuk mendukung industri manufaktur," kata Ibrahim dikutip dari risetnya, Selasa, 17 Januari 2023.

Kemudian, Ibrahim pun mengatakan bahwa pemerintah saat ini optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5,2-5,3% pada 2022 dengan potensi pertumbuhan 5% per kuartal IV-2022.

Pemulihan sektor-sektor perekonomian yang terhantam akibat COVID-19 ini pun telah membangkitkan perekonomian Indonesia, bahkan lebih baik dari prapandemi.

Dengan melihat berbagai faktor yang disebutkan di atas, suku bunga BI pun diprediksi Ibrahim akan dinaikkan sebesar 25 basis poin pada pertemuan RDG Januari 2023.

"BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin yang sebelumnya di 5,5% menjadi 5,75%. Dengan demikian, selisih suku bunga akan kembali melebar. Tetapi, pasar juga menanti proyeksi suku bunga ke depannya apakah BI akan menaikkan suku bunga hingga 6% atau 6,25%," ujar Ibrahim.

Dengan selisih suku bunga yang dipertahankan di 125 basis poin, arus modal berpotensi untuk mengalir dengan deras ke pasar obligasi Indonesia.

Sebelumnya, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta pun mengeluarkan prediksi yang serupa.

Menurut Nafan, BI masih akan mengerek suku bunga pada awal 2023, namun tidak akan terlalu agresif dan masih di batas 25 basis poin.

"Peningkatan suku bunga acuan masih terus dilakukan oleh BI tapi masih di batas 25 basis poin saja. Hal itu tentunya untuk menekan tingkat inflasi sehingga bisa berada di kisaran 2–4% sesuai target BI," kata Nafan di acara Media Day Mirae Asset Sekuritas beberapa waktu lalu.

Kenaikan suku bunga diprediksi terbatas 25 basis poin karena perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh dengan baik menjelang akhir tahun 2022, yang mana pertumbuhan mencapai 5,72% yoy pada kuartal III-2022.

Kendati demikian, Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan sedikit mengalami perlambatan pada tahun 2023 di kisaran 4,8%.

Perlambatan itu dikatakan Naufan disebabkan oleh adanya kekhawatiran ancaman resesi sehingga mengakibatkan penurunan permintaan komoditas global.

Kondisi tersebut pada gilirannya dapat memicu scarring effect pada masyarakat, namun konsumsi rumah tangga diperkirakan Nafan akan kembali melonjak pada kuartal II-2023 karena adanya momentum Ramadan dan Idulfitri.