<p>Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu/Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Gaya Hidup

Apakah Boleh Olahraga Pakai Masker N95? Ini Jawaban Ahli

  • Belakangan ini masyarakat dibuat cemas dengan penggunaan masker N95 saat berolahraga. Michael Triangto, spesialis kedokteran olahraga sekaligus Direktur Slim&Health Sports Center, Jakarta menjelaskan bahwa menggunakan masker saat berolah raga adalah tindakan yang tidak sesuai. Michael menganjurkan aktivitas olahraga untuk tujuan kebugaran dilakukan di dalam rumah. Sehingga tidak akan mengganggu kelancaran olahraga sekaligus melanggar ketentuan menggunakan […]

Gaya Hidup
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

Belakangan ini masyarakat dibuat cemas dengan penggunaan masker N95 saat berolahraga. Michael Triangto, spesialis kedokteran olahraga sekaligus Direktur Slim&Health Sports Center, Jakarta menjelaskan bahwa menggunakan masker saat berolah raga adalah tindakan yang tidak sesuai.

Michael menganjurkan aktivitas olahraga untuk tujuan kebugaran dilakukan di dalam rumah. Sehingga tidak akan mengganggu kelancaran olahraga sekaligus melanggar ketentuan menggunakan masker di ruang publik.

“Terkait adanya korban saat berolahraga menggunakan masker N95, tentu saja itu tidak wajar. Karena penggunaan masker N95 akan sangat mempengaruhi fungsi pernafasan,” kata Michael dalam keterangan tertulisnya pada media, Selasa malam, 2 Juni 2020.

Selain penggunaan masker yang secara teoritis dalam menghambat sirkulasi oksigen, Michael juga menyatakan di masa pandemi ini masyarakat hanya perlu berolahraga dengan intensitas yang wajar. Tidak seperti Latihan berat yang biasa dilakukan oleh atlet sebelum pertandingan, terlebih lagi menggunakan masker.

“Sebelum berolahraga, sebaiknya tahu peruntukannya dan bila tujuannya untuk sehat tentunya hanya boleh olahraga yang berintensitas ringan sampai sedang,” tambah dia.

Masker Tidak Sesuai

Masker N95 sendiri awalnya tidak diperuntukkan untuk digunakan pada aktivitas sehari-hari. Namun, hanya diperuntukkan bagi petugas medis, misalnya di ruang isolasi dan ICU yang khusus merawat penderita C0VID-19.

Terkait dengan terganggunya pernapasan saat menggunakan masker, Michael menyarankan masyarakat cukup menggunakan masker bedah untuk keamanan dan kenyamanan karena kemampuan menyaring udaranya lebih rendah sehingga tidak terlalu menyesakkan.

“Karena itu, untuk berolahraga di luar ruang lebih dianjurkan menggunakan masker bedah atau masker kain yang banyak di pasaran.”

Merujuk data dari Panduan Hidup Aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO), hubungan antara intensitas berolahraga dan resiko mengalami infeksi penyakit menunjukkan kurva huruf “J”.

Pada titik awal kurva yang berada di titik paling kiri memperlihatkan risiko kemungkinan terinfeksinya seseorang bila tidak berolahraga. Titik terendah kurva yang berada di tengah menunjukkan orang yang berolahraga dengan intensitas ringan sampai sedang memiliki risiko terendah.

“Justru, orang yang berolahraga dengan intensitas berat malah berpotensi untuk mengalami risiko terinfeksi tertinggi, termasuk COVID-19 dan juga cedera maupun gangguan kesehatan lainnya,” rinci Michael.