kha.jpg
Dunia

Apakah Jebolnya Bendungan Kakhovka Ukraina Mempengaruhi Jalannya Perang?

  • Seperti yang diduga sebelumnya baik Ukraina dan Rusia saling menuduh tentang siapa yang meledakkan bendungan Nova Kakhovka. Tetapi ada pertanyaan lain tentang sejauh mana peristiwa ini mempengaruhi strategi perang keduanya.

Dunia

Amirudin Zuhri

KYIV- Seperti yang diduga sebelumnya baik Ukraina dan Rusia saling menuduh tentang siapa yang meledakkan bendungan Nova Kakhovka. Tetapi ada pertanyaan lain tentang sejauh mana peristiwa ini mempengaruhi strategi perang keduanya.

Jebolnya bendungan yang terletak di Sungai Dniper ini telah mengakibatkan banjir meluas di banyak wilayah. Ratusan ribu orang baik yang tinggal di bawah kekuasaan Rusia maupun di Ukraina diungsikan.

Selain potensi kerusakan ekologis dan gangguan terhadap ribuan nyawa, gelombang banjir akibat jebolnya bendungan diperkirakan juga  dapat berdampak luas pada pelaksanaan perang. Terlepas dari apa yang dikatakan kedua belah pihak.

Sejak Rusia mundur dari kota Kherson tahun lalu, Sungai Dnipro  telah menjadi garis pemisah di Oblast Kherson antara dua kelompok tentara lawan. Jebolnya bendungan dapat memengaruhi cara Kyiv melakukan serangan balasan. Dan  cara Moskow bertahan melawannya.

Mark Hertling, mantan Panglima Angkatan Darat Amerika di  Eropa di Twitter mencatat banjir akan memengaruhi sabuk pertahanan Rusia dan potensi penyeberangan sungai pasukan Ukraina. “Selain itu juga berpengaruh pada jalur  pasokan dan serangan yang akan datang di Kherson,” katanya Selasa 7 Juni 2023. 

Rusia dapat menggunakan banjir untuk memperlebar Sungai Dnipro dan memperumit upaya serangan balasan Ukraina di fitur air yang sudah menantang.  Sebelumnya sumber-sumber Rusia telah menyatakan keprihatinan yang intens dan eksplisit atas kemungkinan bahwa Ukraina telah bersiap untuk menyeberangi sungai dan melakukan serangan balik ke tepi timur Oblast Kherson.

Militer Ukraina juga mengakui dengan kondisi sekarang ini maka hampir tidak mungkin melakukan serangan dari wilayah Kherson di kanan Dniper yang mereka kuasai.

Sementara Nico Lange, mantan pejabat Kementerian Pertahanan Jerman kepada The Wall Street Journal mengatakan, penghancuran bendungan dapat memberi Rusia waktu tambahan untuk mempersiapkan pertahanannya. “Sementara juga menghilangkan beberapa pilihan Ukraina untuk serangan balasannya.” 

Lange yang kini menjadi anggota Konferensi Keamanan Munich mengatakan Rusia sekarang dapat mengerahkan kembali sumber daya dari barat daya untuk memperkuat bagian depan lainnya. 

Analis Michael Kofman memiliki pendapat berbeda. Kepada The War Zone dia mengatakan militer Rusia akan menanggung beban yang lebih besar dari setiap masalah yang terkait dengan rusaknya dam.

Dia tidak berpikir ini secara signifikan mempengaruhi prospek militer Ukraina. Atau  secara substansial meningkatkan posisi Rusia.  Rusaknya bendungan membuat operasi lintas sungai, yang awalnya berisiko dan proposisi sulit kini  jauh lebih kecil kemungkinannya. Tetapi pada saat yang sama merusak garis pertahanan awal pasukan Rusia yang dibangun setelah November.

Mengungsi

Akibat banjir pasukan Rusia dan Ukraina juga dipaksa mengungsi. Juru Bicara Komando Operasional Selatan Ukraina Natalia Humenyuk menyatakan bahwa pasukan Rusia harus mengevakuasi pasukan mereka di tepi timur atau kiri Sungai Dnipro. Rekaman yang diterbitkan pada 6 Juni  menunjukkan pasukan Rusia menarik diri dari posisi banjir.

Sementara rekaman yang dikuatkan  klaim  bloger militer Rusia menunjukkan  banjir juga menghanyutkan posisi Ukraina di dekat garis  Dnipro. Ini  memaksa formasi Ukraina untuk mengungsi saat berada di bawah tembakan artileri Rusia.

Namun  Presiden Ukraina Volodymir Zelensky menekankan  peledakan bendungan tidak menghalangi persiapan serangan balasan Ukraina. Sedangkan Komandan Pasukan Gabungan Ukraina Letnan Jenderal Serhiy Nayev mengklaim,  komando Ukraina telah memperhitungkan kecenderungan Rusia untuk tindakan berbahaya. Dan  sebagai akibatnya potensi tindakan balasan yang direncanakan tidak akan berdampak di daerah yang mengalami banjir.

Sementara Institute for Study of War menilai Banjir kemungkinan tidak akan berdampak pada daerah yang telah melihat pertempuran aktif baru-baru ini. Ini karena jarak garis pertempuran dengan banjir sangat jauh.