Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di perairan Banten. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Apakah Pembiayaan untuk Sektor Batu Bara Akan Berhenti demi Transisi EBT? Begini Kata OJK

  • Mahendra menyampaikan bahwa meskipun pemerintah saat ini tengah menggenjot transisi energi baru terbarukan, namun pemerintah dan OJK sebagai regulator tidak memberikan hambatan ataupun pembatasan investasi kepada industri pembangkit listrik tenaga batu bara.

Nasional

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan bahwa pembiayaan untuk sektor batu bara tidak akan serta-merta diberhentikan di tengah fase transisi energi baru terbarukan (EBT).

Hal itu disampaikan Mahendra dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 yang ditayangkan secara virtual, Senin, 6 Februari 2023.

Mahendra menyampaikan bahwa meskipun pemerintah saat ini tengah menggenjot transisi energi baru terbarukan, namun pemerintah dan OJK sebagai regulator tidak memberikan hambatan ataupun pembatasan investasi kepada industri pembangkit listrik tenaga batu bara.

Pasalnya, dalam hal kebutuhan perekonomian dan pembangunan Indonesia, akses kepada listrik yang terjangkau dan ketersediaan energi masih sangat diperlukan untuk menjaga pertumbuhan perekonomian yang berkelanjutan di Indonesia.

Akan tetapi, Mahendra pun tidak memungkiri bahwa komitmen untuk mendorong pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT pun memperoleh perhatian yang tinggi dari pihaknya.

Pengembangan pembangkit listrik berbasis energi baru ini diproyeksikan untuk menggantikan pembangkit listrik berbasis batu bara secara bertahap.

Sektor jasa keuangan pun didorong untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT dalam jangka waktu ke depan.

Akan tetapi, upaya transisi ini tidak lantas membuat OJK memalingkan perhatiannya terhadap pengembangan dan ketahanan bisnis batu bara.

"Jadi memang saya rasa tidak tepat kalau menggunakan penghitungan parameter dan kacamata, apalagi konsep, yang diterapkan di negara-negara barat yang memang lebih cocok bagi negeri-negeri itu untuk facing out (dari industri batu bara)," kata Mahendra.

Untuk diketahui, sejumlah bank di negara barat telah membatasi pembiayaan untuk baru seiring dengan tumbuhnya komitmen untuk mendorong transisi energi.

Menurut data lembaga Reclaim Finance, 96 bank di wilayah bumi bagian barat telah mencanangkan kebijakan untuk membatasi layanan keuangan ke sektor batu bara.

Sejumlah bank seperti ANZ, Bank of Montreal, Barclays, BNP Paribas, Commonwealth Bank, Santander, Standard Chartered, RBC, dan UniCredit bahkan telah berhenti membiayai sektor batu bara sejak 2021.