Apindo
Nasional

APINDO Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,30 Persen Pada 2023

  • Asosiasi Pengusaha Indonesia atau APINDO memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan berkisar di antara 5-5,30%.

Nasional

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia atau APINDO memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan berkisar di antara 5-5,30%.

Hal itu diutarakan olehh Ketua Umum APINDO yakni Hariyadi B. Sukamdani dalam acara Outlook Ekonomi & Bisnis APINDO 2023 "Menjaga Konsistensi Reformasi Struktural Ekonomi di Tengah Resesi Global" secara daring pada Rabu, 21 Desember 2022.

Ia menegaskan proyeksi tersebut didasarkan pada hasil pertumbuhan year-on-year (yoy) yang diperoleh pada Q1 (5,01%), Q2 (5,44%), dan Q3 sebesar 5,72% yang menunjukkan tren kenaikan sejak awal 2022 serta tumbuh di atas berbagai ekspektasi.

"Untuk tahun 2023 APINDO memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan akan berada di kisaran 5,00-5,30% yoy dengan inflasi di antara 3,60-5,00%, serta rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap USD ada di kisaran 15.200-15.800 per dolar," ungkapnya.

Lebih lanjut, Hariyadi menyampaikan, proyeksi rentang pertumbuhan tersebut berdasarkan pertimbangan atas tiga hal yaitu, pertama, pemulihan ekonomi yang berjalan cukup baik di tahun 2022. Di antaranya sebagai hasil dari sejumlah program proteksi sosial dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Kedua, adanya sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untuk meredam berbagai dampak dari inflasi global dan kelesuan ekonomi dunia.

"Ketiga, sayangnya terdapat kurang konsistennya pelaksanaan agenda reformasi struktural yang berpotensi menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tidak inklusif," lanjut Hariyadi.

APINDO juga mewanti-wanti agar menjelang tahun 2024 mendatang, stabilitas sosial politik perlu terus dijaga menjelang pesta demokrasi.

"Tahun 2023 akan diwarnai dengan pemanasan suhu politik untuk memasuki kontestasi Pemilu 2024. Dunia usaha mengharapkan partai politik peserta pemilu dan penyelenggara pemilu 2024 melakukan pendekatan rasional sebagai edukasi bagi masyarakat untuk kemajuan bangsa dan menjauhkannya dari agitasi politik kepentingan sesaat yang membahayakan bagi demokrasi dan perekonomian," ujar Hariyadi.