Aplikasi Gosip Besutan Mantan Karyawan TikTok Raih Pendanaan Hingga Rp3,7 Miliar
Tekno

Aplikasi Gosip Besutan Mantan Karyawan TikTok Raih Pendanaan Hingga Rp3,7 Miliar

  • Canopy memiliki fitur-fitur yang umumnya ada pada aplikasi jejaring sosial seperti posting, komentar, suka, profil, dan sebagainya. Semua orang bersifat anonim di Canopy sehingga para kreator dapat memiliki tempat yang aman untuk berbagi rasa frustasi mereka tentang suatu hal dan mengajukan pertanyaan tanpa takut dihakimi.

Tekno

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Aplikasi baru bernama Canopy besutan mantan karyawan TikTok Ayomi Samaraweera sukses meraih pendanaan sebanyak US$240 ribu atau setara Rp3,7 miliar. Perusahaan ini didanai oleh Hustle Fund VC, pendiri Jellysmack dan Sean Atkins, presiden Jellysmack. 

Terlebih baru-baru ini Canopy bergabung di akselerator yang membantu kesuksesan bisnis bernama Techstars Seattle. 

Dikutip dari techcruch, aplikasi Canopy bisa digunakan untuk berjejaring secara sosial antar pengguna dan “bergosip”.

Seperti Reddit dan X (sebelumnya Twitter), Canopy memiliki fitur-fitur yang umumnya ada pada aplikasi jejaring sosial seperti posting, komentar, suka, profil, dan sebagainya. Semua orang bersifat anonim di Canopy sehingga para kreator dapat memiliki tempat yang aman untuk berbagi rasa frustasi mereka tentang suatu hal dan mengajukan pertanyaan tanpa takut dihakimi.

Perusahaan telah meluncurkan program percontohannya pada Selasa, 10 Oktober 2023 dengan melibatkan 1.000 influencer.

Untuk dapat mendapatkan akses awal, pembuat konten dapat mendaftar di situs Canopy. Saat ini ada 1.200 orang dalam daftar tunggu.

Selain uji coba ini, Canopy akan menguji tiga jalur monetisasi potensial, termasuk layanan berlangganan bulanan yang menawarkan sumber daya pendidikan seperti seri webinar, acara tatap muka, dan kelompok akuntabilitas. 

Perusahaan juga akan melakukan eksperimen dengan pasar penelitian yang menghubungkan merek dengan kreator serta bagian manajemen komunitas untuk agensi bakat dan perusahaan.

Aplikasi ini terbuka untuk semua jenis pembuat konten, seperti konten budaya pop, game, makanan, atau bahkan mereka yang memposting konten dewasa. Namun, Canopy terutama menyasar para kreator kecantikan, fesyen, dan gaya hidup karena keduanya adalah konten yang memiliki potensi penghasilan dan daya beli tertinggi.

“Oleh karena itu, pembuat konten seperti itu (biasanya) adalah orang-orang yang menganggapnya serius dan ingin membangun karir penuh waktu darinya,” ujar Pendiri dan CEO Canopy, Ayomi Samaraweera.

Canopy menerima influencer dari sebagian besar platform utama, termasuk TikTok, Instagram, Youtube, Twitch, Facebook, OnlyFans, Pinterest, LinkedIn, dan Snapchat. Saat ini, jumlah pengikut yang dibutuhkan untuk bergabung dengan Canopy adalah antara 1.000 dan 100 ribu pengikut (followers). Namun begitu, ini akan terbuka untuk semua pembuat konten di masa mendatang.