<p>Aplikasi transportasi di Korea Selatan, Kakao Mobility, yang dimiliki Kakao Corp. Dok: kakaomobility.com </p>

Aplikasi Transportasi Korea Selatan Kakao Mobility Disuntik Rp2,82 Triliun

  • SEOUL – Carlyle Group Inc. menanamkan modal senilai US$200 juta, atau sekitar Rp2,82 triliun, di Kakao Mobility Korea Selatan. Dilansir dari Reuters, Jumat (19/2/2021), Carlyle menilai Kakao Mobility memiliki valuasi 3,42 triliun won, setara dengan US$3,09 miliar. Kakao Mobility adalah unit transportasi Kakao Corp., operator aplikasi obrolan paling populer di Korea Selatan, yang diluncurkan pada […]

Gloria Natalia Dolorosa

SEOUL – Carlyle Group Inc. menanamkan modal senilai US$200 juta, atau sekitar Rp2,82 triliun, di Kakao Mobility Korea Selatan.

Dilansir dari Reuters, Jumat (19/2/2021), Carlyle menilai Kakao Mobility memiliki valuasi 3,42 triliun won, setara dengan US$3,09 miliar.

Kakao Mobility adalah unit transportasi Kakao Corp., operator aplikasi obrolan paling populer di Korea Selatan, yang diluncurkan pada 2017.

Aplikasi Kakao Mobility, yakni Kakao T, memiliki 28 juta pengguna terdaftar. Ia menawarkan layanan taksi paling populer di Korea Selatan serta layanan transportasi lainnya seperti pemesanan tiket bus, angkutan, dan sepeda.

Investasi Carlyle merupakan investasi pertama yang diterima Kakao Mobility sejak 2017, ketika perusahaan ekuitas swasta TPG Capital menginvestasikan 500 miliar won. Saat itu TPG Capital menaksir nilai Kakao Mobility sekitar 1,6 triliun won.

Akhir tahun lalu, Kakao Mobility mengakuisisi pengembang aplikasi sistem manajemen parkir dan valet lokal My Valet. Dikutip dari Pulse, Nilai pembelian saham penuh mencapai 7 miliar won, atau setara dengan US$6,4 juta.

Sumber menyebut Kakao Mobility memutuskan untuk mengendalikan langsung My Valet guna meningkatkan layanan parkirnya dan menciptkan sinergi.

Pada 2018, Kakao Mobility mengakuisisi startup carpool Luxi dan melengkapi layanan taksinya. Kakao Mobility juga mendapatkan lisensi taksi dengan membeli sejumlah perusahaan taksi lokal termasuk Jinhwa Taxi dan Jungil Industry.

Ia menambahkan bisnis persewaan mobil, perjalanan, dan biro iklan ke dalam portofolionya pada 2020.