Ilustrasi Apple.
Tekno

Apple Akhirnya Dukung Undang-Undang Hak untuk Memperbaiki

  • data dari PIRGs menunjukkan bahwa rumah tangga di AS rata-rata menghabiskan US$1.767 setara Rp28,14 juta (kurs Rp15.926) untuk membeli barang elektronik baru setiap tahunnya, angka yang sebenarnya dapat dikurangi sebesar US$382 atau setara Rp6,08  jika orang memperbaiki barang-barang mereka sendiri.

Tekno

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Apple secara mengejutkan mendukung undang-undang hak untuk memperbaiki atau right to repair nasional. 

Hak untuk memperbaiki adalah isu yang sudah ada sejak lama di Amerika Serikat namun mulai mencuat lagi belakangan ini. 

Hak untuk memperbaiki mengacu pada hak konsumen untuk bisa memperbaiki produk yang sudah dibeli secara mandiri atau menggunakan jasa tukang elektronik atau mekanik non resmi. 

Untuk diketahui, banyak ditemukan kasus dimana konsumen mengalami kesulitan memperbaiki barang-barang mereka karena produsen mempersulit kemungkinan produk bisa diperbaiki secara mandiri. 

Misalnya, produsen dengan sengaja tidak memproduksi komponen atau suku cadang, tidak menyediakan software yang dibutuhkan, tidak memberitahukan informasi manual tentang mekanisme suatu produk, bahkan terkadang mengunci bagian-bagian produk agar sulit direparasi oleh pihak selain teknisi resmi mereka. 

Keputusan Apple ini cukup mengejutkan karena perusahaan ponsel raksasa ini dianggap banyak orang kerap mempersulit perbaikan dalam beberapa hal. 

Konsumen yang ingin melakukan perbaikan sederhana seperti mengganti baterai pada Iphone misalnya, mereka kerap mengeluh bahwa prosesnya sangat sulit karena Apple menggunakan sekrup khusus, membatasi penjualan komponen pengganti, bahkan menyolder komponen pada tempatnya. 

Kelompok Penelitian Kepentingan Umum (PIRGs) bahkan memberi peringkat F pada kemampuan Apple memperbaiki ponselnya di tahun 2022 lalu. 

Dikutip TrenAsia.com dari laman Investopedia, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Lael Brainard bersama dengan pejabat negara dan perwakilan dari Apple mengadvokasi kebijakan hak untuk memperbaiki dalam webinar yang digelar pada Selasa, 24 Oktober 2023 lalu. 

Dalam kesempatan tersebut wakil presiden layanan global Apple Brian Naumann mengatakan bahwa pihaknya mendukung undang-undang ini. 

“Apple mendukung undang-undang federal yang seragam yang menyeimbangkan kemampuan perbaikan dengan integritas produk, keamanan data, kegunaan, dan keselamatan fisik,” ujar Naumann. 

“Kami pikir akan ada nilai nyata dalam menetapkan standar nasional.” lanjutnya. 

Untuk diketahui, data dari PIRGs menunjukkan bahwa rumah tangga di AS rata-rata menghabiskan US$1.767 setara Rp28,14 juta (kurs Rp15.926) untuk membeli barang elektronik baru setiap tahunnya, angka yang sebenarnya dapat dikurangi sebesar US$382 atau setara Rp6,08  jika orang memperbaiki barang-barang mereka sendiri.