<p>Logo Apple di kantor Apple China</p>

Apple Memperluas Kebijakan Nol Karbon ke Seluruh Rantai Pasokan

  • WASHINGTON – Raksasa komputer Amerika, Apple mengumumkan rencana untuk memperluas kebijakan lingkungan bebas karbon ke seluruh rantai pasokan manufakturnya pada 2030. Langkah ini diambil setelah pusat operasi mereka telah melaksanakan kebijakan tersebut “Perusahaan hari ini sudah netral karbon untuk operasi korporasi globalnya, dan komitmen baru ini berarti bahwa pada tahun 2030, setiap perangkat Apple yang […]

Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

WASHINGTON – Raksasa komputer Amerika, Apple mengumumkan rencana untuk memperluas kebijakan lingkungan bebas karbon ke seluruh rantai pasokan manufakturnya pada 2030. Langkah ini diambil setelah pusat operasi mereka telah melaksanakan kebijakan tersebut

“Perusahaan hari ini sudah netral karbon untuk operasi korporasi globalnya, dan komitmen baru ini berarti bahwa pada tahun 2030, setiap perangkat Apple yang dijual akan memiliki dampak nol pada iklim,” kata perusahaan itu dalam rilisnya Rabu 22 Juli 2020.

Invironmental Progress Report 2020 Apple  yang dirilis Selasa  merinci rencananya untuk mengurangi emisi hingga 75 persen pada tahun 2030 sambil mengembangkan solusi penghilangan karbon untuk 25 persen sisanya.

Apple sekarang memiliki komitmen dari lebih dari 70 pemasok untuk menggunakan energi terbarukan 100 persen untuk produksi Apple, mengurangi karbon lebih dari 14,3 juta metrik ton per tahun. Ini setara dengan yang dikeluarkan lebih dari 3 juta mobil setiap tahun, kata rilis tersebut.

Perusahaan ini juga mendukung pengembangan proses peleburan aluminium bebas karbon pertama kali oleh dua pemasoknya. Gelombang pertama aluminium karbon rendah akan digunakan dalam MacBook Pro 16 inci.

Selain itu, Apple sedang membangun robot yang dapat membongkar iPhone untuk memulihkan mineral langka bumi yang digunakan untuk didaur ulang dan digunakan dalam produk baru.

Rencana tersebut juga mencakup kemitraan dengan Conservation Fund, the World Wildlife Fund dan Conservation International untuk memulihkan hutan terdegradasi di China, Amerika Serikat, Kolombia, dan Kenya.