<p>apple.com</p>
Dunia

Apple Tak Pecat Karyawan Meski Pendapatan Perusahaan Turun, Ternyata Ini Kuncinya

  • Perusahaan teknologi Apple menjadi satu-satunya tempat yang tak memecat karyawannya meski perusahaan tengah mengalami masa surut.
Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

CALIFORNIA- Perusahaan teknologi Apple menjadi satu-satunya tempat yang tak memecat karyawannya meski perusahaan tengah mengalami masa surut.

Meski berjalan tertatih, perusahaan besutan Steve Jobs ini berhasil melewati berbagai cobaan. Termasuk di antaranya inflasi yang membengkak, masalah rantai pasokan terkait pandemi, dan perang di Ukraina.

Tak seperti perusahaan teknologi lain yang memilih untuk mengurangi jumlah karyawannya untuk memotong biaya, Apple berhasil melalui cobaan tanpa harus melakukan pengurangan tenaga kerja yang signifikan.

Dalam laporan keuangan yang dilakukan Kamis, 2 Februari 2023 sore, CEO Apple, Tim Cook mengakui banyak rintangan yang dilalui oleh perusahaan. Meski begitu, Tim Cook tak melakukan langkah yang diambil oleh mayoritas perusahaan teknologi seperti pemotongan biaya, PHK, atau perubahan strategi.

Alih-alih melakukan hal tersebut, Cook mengatakan bahwa strategi Apple tetap sama apa pun tantangan mereka hadapi, investasi dalam inovasi dan sumber daya manusia menjadi kunci kemajuan di masa depan.

Meski laporan penjualan menurun dibanding tahun sebelumnya, Cook tetap optimis dengan mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 2 miliar perangkat Apple yang sudah digunakan dan aktif.

Selain itu, Ia juga mengatakan masalah rantai pasokan yang menghambat ketersediaan iPhone 14 dan iPhone 14 Pro Max hingga akhir tahun lalu kini telah teratasi.

Dalan laoran tahunan, Cook menyebutkan bahwa jika tak terkendala rantai pasokan, perusahaan memperkirakan bahwa permintaan iPhone secara keseluruhan akan tetap konsisten sepanjang kuartal tersebut.

Sampai saat itu, perusahaan memperkirakan bahwa pendapatan selama kuartal saat ini akan hampir sama dengan kuartal liburan.

Sebagai infromasi, pada tahun lalu, Apple membukukan penjualan selama kuartal liburan yang 5% lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, itu membukukan pendapatan US$1,88 per saham dengan pendapatan US$117,5 miliar atau kisaran Rp1,7 kuadriliun (asumsi kurs Rp14.800 per dolar AS).