Live Streaming Rilis iPhone 15 Apple Event 2023
Tekno

Apple Tertarik Adopsi AI Gemini untuk iPhone dan iOS 18

  • Usulan ini diklaim bambang memiliki tujuan yang jelas, yakni mendukung penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan sarana prasarana serta infrastruktur yang telah dibangun oleh kementerian/lembaga lain, terutama Kementerian PUPR.
Tekno
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA -  Apple dikabarkan tengah mempertimbangkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) canggih dari Google untuk perangkat iPhone dan sistem operasi iOS 18 mereka.

Langkah ini diambil karena Apple berusaha untuk mengejar ketertinggalan dalam pengembangan AI multimodal, di mana pesaing-pesaingnya telah lebih dulu mengambil langkah maju.

Disebutkan bahwa Apple telah mengembangkan model AI multimodal baru yang disebut MM1. Model ini dirancang untuk menafsirkan dan menghasilkan berbagai jenis data, termasuk teks dan gambar. 

Namun, dengan perkembangan pesat dalam bidang ini dan persaingan yang ketat diantara banyak perusahaan, Apple menyadari kebutuhan untuk berkolaborasi dengan pemimpin lain dalam industri AI.

Dilansir dari CNN Internasional, Sealsa, 19 Maret 2024, Apple dikabarkan tertarik untuk melisensikan mesin AI Gemini milik Google. Gemini dikenal karena kemampuannya dalam memproses data multimodal dengan canggih, yang akan membantu Apple meningkatkan kemampuan AI mereka di dalam perangkat iPhone dan sistem operasi iOS 18.

Kemitraan ini memperlihatkan dinamika yang menarik di balik aliansi antara dua raksasa teknologi.

Disatu sisi Apple telah dikenal dengan pendekatan yang lebih tertutup terhadap pengembangan teknologi intinya, langkah ini menandai pergeseran strategis yang penting. 

Dengan memperoleh akses keteknologi AI yang telah mapan dari Google, Apple dapat memperkuat fondasi AI-nya dengan cepat, sambil tetap mempertahankan kendali atas ekosistemnya sendiri. 

Di sisi lain, Google akan mendapat manfaat dari akses yang lebih besar ke pengguna iPhone dan perangkat Apple lainnya yang diperkirakan jumlahnya mencapai 2 miliar perangkat, memperluas cakupan layanannya dalam hal inovasi AI. 

Para analis melihat hal ini sebagai langkah cerdas bagi kedua perusahaan, yang bisa menciptakan sinergi yang kuat di antara keduanya. 

Namun, seperti halnya dengan semua kesepakatan besar, masih ada banyak pertanyaan yang harus dijawab, termasuk bagaimana integrasi teknologi akan dilakukan dan bagaimana kedua perusahaan akan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan privasi yang ketat yang telah menjadi fokus utama bagi keduanya. 

Meskipun demikian, jika kesepakatan ini terwujud, akan menandai era baru dalam kolaborasi antarperusahaan teknologi dan mungkin mengubah lanskap industri secara fundamental.