apple-tv.jpg
Tekno

Apple TV Tak Berdaya Lawan YouTube dan Netflix

  • Apple mulai menjual salah satu fitur produknya, Apple TV dengan prosesor yang lebih cepat dan remote kontrol baru yang hebat pada bulan April 2021 wetelah produknya kalah saing di pasaran.

Tekno

Daniel Deha

JAKARTA -Raksasa multimedia Apple Inc. mulai menjual salah satu fitur produknya, Apple TV dengan prosesor yang lebih cepat dan remote kontrol baru yang hebat pada bulan April 2021. Hal itu dilakukan setelah Apple TV kalah di pasaran karena digeser aplikasi lain seperti YouTube, Netflix dan Hulu, serta aplikasi game lainnya.

Mengutip laporan Bloomberg, Senin, 9 Agustus 2021, dalam beberapa tahun terakhir pembelian Apple TV menjadi kurang jelas bagi banyak penggemar Apple dan pecandu konten di seluruh dunia.

Ekosistem aplikasi ini dinilai gagal, selain karena kehadiran aplikasi lain yang lebih diminati, namun juga karena harga jual produk yang dua kali lipat dari harga yang dijual pesaing di pasaran. Menurut perusahaan, banyak konsumen menilai membeli Apple TV tidak lagi memberi pengguna keuntungan konten.

Perusahaan bahkan telah menawarkan banyak layanan di TV pintar dan kotak yang dibuat oleh para pesaingnya. Misalnya, penyewaan film dan TV iTunes, aplikasi Apple TV, Apple TV+, Apple Music, dan AirPlay.  Tentu, semua produk diluncurkan untuk mencari sumber pendapatan baru ketika penjualan iPhone melambat tahun 2018.

Dengan rilis produk tersebut, menjadikan Apple TV sebagai aksesori yang sebagian besar tidak berguna, dan konsumen tampaknya setuju. Hal itu tampak dari data tahun 2020 oleh Strategy Analytics yang menemukan bahwa Apple TV memegang 2% dari pasar perangkat streaming.

Sementara, dalam aksesoris yang baru, remote kontrol baru dan chip yang lebih cepat dalam versi tahun ini adalah peningkatan yang pasti, dan kotak tersebut mendapatkan dukungan SharePlay dan Audio Spasial akhir tahun ini. Harga fitur baru tersebut dibandrol senilai US$199 setara Rp2,8 juta.

Kendati demikian, belum terlihat peningkatan untuk menggerakkan minat banyak orang. Analisis dari Bernstein memperkirakan pendapatan Apple TV+ sebesar US$2,2 miliar setara Rp31,6 triliun pada 2021, jauh di bawah pendapatan Netflix sebesar US$25 miliar tahun lalu.

Menurut analisis teknologi Mark Gurman, salah satu ide untuk menjaga agar Apple TV tetap relevan adalah menggabungkan langganan Apple TV+ tanpa batas waktu dan tanpa biaya tambahan.

Menurut dia, jika Apple ingin benar-benar efektif, itu bisa saja memotong harga kotaknya, membuat versi "tongkat" murah dengan 4K atau menambahkan fitur yang benar-benar membuatnya berharga.

Apple tampaknya menyadari hal itu dan sedang mengembangkan gabungan perangkat hub rumah kamera Apple TV, HomePod, dan FaceTime untuk rilis sekitar tahun 2023.

"Tetapi sampai sekarang, sulit untuk percaya bahwa itu akan segera terjadi, terutama dengan insinyur Apple mengatakan kepada saya bahwa perusahaan tidak memiliki strategi perangkat keras ruang tamu yang kuat dan tidak ada banyak optimisme internal," kata Gurman.*