Apresiaasi Peran ACT-A, Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Atasi Ketimpangan Vaksin
- Apresiasi peran ACT-A, Presiden Jokowi mengajak para pemimpin di dunia, terutama dari negara-negara maju, untuk membantu negara berkembang dalam akses terhadap vaksinasi.
Nasional
JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin di dunia, terutama dari negara-negara maju, untuk membantu negara-negara berkembang dalam akses terhadap vaksinasi. Hal ini penting guna mengurangi ketimpangan vaksinasi yang kini tengah menjadi isu global.
"Penguatan kapasitas negara berkembang harus menjadi perhatian khusus. Saat yang sama negara berkembang diberdayakan sebagai solusi, harus menjadi bagian dari rantai pasok suplai obat, vaksin, dan peralatan kesehatan," katanya dalam sambutan untuk The Access to COVID-19 Tools Accelerator (ACT-A) di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 9 Februari 2022.
Di hadapan para pemimpin dunia, Jokowi mengajak negara-negara menggalang solidaritas dan kerja sama karena hal itu merupakan kunci utama untuk keluar dari pandemi dan membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih tangguh.
"Kerja sama, riset, investasi, dan transfer teknologi mutlak dilakukan," tandasnya.
Sebagai Ketua Presidensi G20, lanjut Jokowi, Indonesia telah menjadikan isu penguatan arsitektur kesehatan dunia sebagai salah satu agenda prioritas yang akan dibahas pada puncak pertemuan G20 November 2022.
- Raih Penghargaan, Dirut Bank BJB: Dampak dari Inovasi dan Pengembangan Digitalisasi
- Stabilkan Harga, Kalbe Farma (KLBF) Berencana Lakukan Buyback Saham
- Waskita Beton (WSBP) Kembangkan Produk Prefabricated Building untuk Hunian
Dengan bersama-sama membangun arsitektur kesehatan global yang kuat, negara-negara bisa lebih siap dalam merespon gelombang pandemi berikutnya.
“Peran G20 sangat penting dalam membangun arsitektur kesehatan dunia, termasuk dalam mendorong dukungan pembiayaan kesehatan bagi negara berkembang," imbunya.
Jokowi pun mengapresiasi peran The Access to COVID-19 Tools Accelerator (ACT-A) yang telah menjadi bagian penting arsitektur kesehatan dunia selama pandemi COVID-19.
"Saya sangat mengapresiasi ACT-A dalam mendorong pengembangan dan akses yang berkeadilan terhadap obat, alat diagnostik dan vakasin COVID-19," katanya.
ACT-A adalah kolaborasi global yang inovatif untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan akses yang adil terhadap tes, perawatan, dan vaksin COVID-19.
ACT-A diluncurkan pada April 2020 pada acara yang diselenggarakan bersama oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Presiden Prancis, Presiden Komisi Eropa, dan Yayasan Bill & Melinda Gates.
Jokowi pun mengajak negara-negara dan lembaga donor untuk memperkuat dukungannya terhadap ACT-A.
"Ke depannya peran ACT-A masih sangat dibutuhkan, termasuk untuk menjembatani ketimpangan vaksinasi global," paparnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan bahwa para pemimpin negara di dunia harus menyatukan visi dan komitmen untuk pemeritaan akses vaksinasi, obat dan alat kesehatan guna memerangi bersama-sama virus yang bermula di China ini.
"Solidaritas dan kerjasama adalah kunci kita untuk keluar dari pandemi dan membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih resilien," ungkapnya.