Arab Saudi dan Rusia Kompak Pangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik
- Kesepakatan dua negara ini menyebabkan kenaikan harga minyak mentah dunia sebagai efek berkurangnya jumlah minyak mentah yang akan beredar dipasar dunia.
Dunia
JAKARTA- Dua raksasa energi dunia Arab Saudi dan Rusia telah mencapai kesepakatan strategis untuk mengurangi jumlah produksi minyak mereka.
Kesepakatan dua negara ini menyebabkan kenaikan harga minyak mentah dunia sebagai efek berkurangnya jumlah minyak mentah yang akan beredar dipasar dunia.
Harga minyak merangkak naik sejak Senin 3 Juli 2023 sejak Riyadh mengumumkan pemangkasan produksi satu juta barel minyak mentah yang akan dimulai buan juli ini. Pemangkasan produksi minyak ini akan berlangsung hingga bulan agustus.
Sementara itu Moscow melalui Wakil Perdana Menteri Alexander Novak seperti dikutip TrenAsia.com Rabu, 5 Juli 2023, mengungkapkan pemangkasan produksi minyak sebesar setengah juta barel akan berlaku mulai agustus, dan direncanakan akan berlangsung hingga akhir 2024.
- Saham-saham Big Caps Jadi Penekan IHSG Saat Pelaku Pasar Menanti Keputusan The Fed
- Inilah Dampak yang Dirasakan Pengguna Twitter Akibat Kebijakan Read Limit yang Diterapkan Elon Musk
- Aman Dari AI, Manusia Lebih Baik dalam Pekerjaan ini Dibanding dengan Kecerdasan Buatan
Minyak mentah Brent, yang berfungsi sebagai patokan harga untuk pembelian minyak di seluruh dunia, mengalami lonjakan harga mejadi US$ 76,03 per barel atau naik 1% dari sebelumnya.
Selama ini Riyadh terus berusaha menaikan harga minyak dunia lewat beberapa kebijakan yang di tempuh. Kementrian Energi Arab Sudi mengeluhkan harga minyak dunia yang berada pada tingkat terendah.
Di sisi lain Riyadh mengungkapkan ketidak sepakatannya dengan Moscow ditengah kebijakan Moscow beberapa bulan terakhir yang terus menggenjot produksi minyaknya guna mendapat pendapatan lebih tinggi ditengah sanksi ekonomi negara barat.
Diketahui sebelumnya Moscow juga menjual Minyak dengan harga murah kepada beberapa negara Asia. Kebijakan ini tentunya mempengaruhi harga minyak secara global.
OPEC+ sebagai organisasi negara pengekspor minyak dunia dibawah kepemimpinan Riyadh telah melakukan pemangkasan produksi minyak secara besar besaran hingga tahun lalu. Pada bulan Mei 2023, Para pimpinan Riyadh menuduh Moscow enggan memangkas produksi minyak sesuai kesepakatan OPEC + , dan justru meningkatkan produksi minyaknya. Hal tersebut membuat harga minyak jatuh jauh dibawah bawah US$ 81 per barel.
Penurunan harga minyak yang signifikan tentunya membawa pengaruh besar terhadap perekonomian Arab Saudi. Kini dua negara ini mencapai kesepakatan untuk sama sama berusaha meningkatkan harga minyak.Moscow Sendiri mengungkapkan akan mematuhi kesepakatan OPEC + dengan memangkas produksi Minyak hingga 1,4 juta barel per hari.