<p>Jalan Tol Cinere-Serpong dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk siap beroperasi / Dok. Jasa Marga</p>
Bursa Saham

Arah Saham Jasa Marga (JSMR) Usai Rampungkan Divestasi Tol Trans Jawa

  • JSMR berpotensi meraup tambahan laba bersih senilai Rp450 miliar dari divestasi 35% saham PT JTT. Di sisi lain, harga saham pengelola jalan tol plat merah ini telah melejit nyaris 5% selama satu minggu terakhir.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Selama satu minggu terakhir, saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) telah meningkat sebesar 4,97%. Kenaikan ini terjadi seiring dengan informasi mengenai divestasi 35% saham PT Jalan Tol Transjawa (PT JTT), pengelola Jalan Tol Trans Jawa.

Benar adanya, setelahnya JSMR langsung menyelesaikan divestasi 35% saham PT JTT dengan nilai transaksi sebesar Rp15,74 triliun. Konsorsium yang terdiri dari First Pacific, perusahaan afiliasi Salim Group, dan Government of Singapore Investment Corporation (GIC) bertindak sebagai pembeli.

First Pacific, melalui Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC), mengakuisisi 28,5% saham PT JTT dari JSMR senilai Rp12,82 triliun, serta membeli tambahan 4,2% saham PT JTT senilai Rp2,5 triliun. Sisa saham sebesar 10,5% dibeli oleh GIC melalui Warrington Investments Pte Ltd (WIPL).

Pertanyaanya bagaimana arah saham JSMR setelah divestasi PT JTT rampung? Analis Sucor Sekuritas Niko Pandowo mengukapkan bahwa JSMR berpotensi meraup tambahan laba bersih senilai Rp450 miliar dari divestasi 35% saham PT JTT. 

“Kami menilai bahwa divestasi ini menarik, karena berpotensi menaikkan laba bersih Jasa Marga Rp 450 miliar. Aksi ini juga bisa menekan beban keuangan perseroan. Di sisi lain, JSMR masih tetap menjadi pengendali dengann kepemilikan 65% saham JTT,” jelasnya dalam riset dikutip, Jumat 5 Juli 2024. 

Selain sentimen divestasi saham, dia menyatakan bahwa JSMR didukung oleh kenaikan tarif beberapa ruas tol, seperti tarif ruas Jakarta-Cikampek (Japek), pulihnya trafik lalu lintas pada jalan tol yang sebelumnya telah mengalami kenaikan tarif, serta rencana peningkatan tarif pada tiga ruas tol baru.

Faktor-faktor ini mendorong Sucor Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham JSMR dengan target harga Rp6.600 per saham, yang mengimplikasikan rasio harga terhadap pendapatan (PE) sebesar 17,2 kali. 

Target harga ini juga mempertimbangkan sejumlah faktor, seperti konsistensi perusahaan dalam mencatatkan arus kas positif, peningkatan kontribusi dari ruas tol baru, serta proyeksi peningkatan trafik ke depan.

Sucor Sekuritas menargetkan kenaikan laba bersih JSMR menjadi Rp2,73 triliun sepanjang 2024, dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp2,70 triliun. Pendapatan perusahaan juga diperkirakan meningkat dari Rp17,81 triliun menjadi Rp18,97 triliun.

Berdasarkan data RTI Business, pada penutupan perdagangan Kamis, 4 Juli 2024, saham JSMR terpantau parkir di level Rp5.250 per saham. Dari sisi transaksi, saham ini mencatatkan volume perdagangan 9,84 juta lembar saham dan nilai turn over mencapai Rp51,21 miliar.  

Hingga Maret 2024, JSMR berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp4,44 triliun menjadi Rp6,04 triliun hingga kuartal I-2024. Kenaikan tersebut berimbas terhadap pertumbuhan laba usaha dari Rp1,58 triliun menjadi Rp1,96 triliun. Laba berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik dari Rp497,56 miliar menjadi Rp585,92 miliar.