Arah Saham UNVR Usai Laba Semester I-2024 Terendah dalam 10 Tahun Terakhir
- Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terpantau telah terdepresiasi 22,95% secara year to date per 24 Juli 2024. Kondisi ini sejalan dengan fundamental perusahaan yang baru saja melaporkan kinerja keuangan semester I-2024 dengan penurunan laba bersih dan penjualan.
Bursa Saham
JAKARTA - Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terpantau telah terdepresiasi 22,95% secara year to date per 24 Juli 2024. Kondisi ini sejalan dengan fundamental perusahaan yang baru saja melaporkan kinerja keuangan semester I-2024 dengan penurunan laba bersih dan penjualan.
Berdasarkan laporan keuangannya, UNVR yang bergerak di bidang barang konsumsi hanya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp2,46 triliun pada semester I-2024. Angka ini turun 10,60% dibandingkan dengan semester I-2023 yang mencapai Rp2,75 triliun.
Bahkan, jika melihat sepuluh tahun ke belakang, laba UNVR pada paruh pertama tahun ini menjadi yang terendah, melampaui semester I-2023. Sebagai perbandingan, capaian laba tertinggi pada paruh pertama tahun berjalan terjadi pada 2019, dengan nilai sebesar Rp3,69 triliun.
- Penyaluran Kredit BCA Semakin Deras, tapi Pertumbuhan Laba Melambat
- Dugaan Fraud Indofarma Dinilai Hasil Bersih-Bersih BUMN
- Alternatif Tapera, Bank BTN Usul Dana Abadi Perumahan
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menjelaskan bahwa pada paruh pertama tahun 2024, UNVR menghadapi beberapa tantangan jangka pendek. Meski demikian, UNVR terus mencatatkan kemajuan di area-area yang penting bagi masa depan.
“Kami tetap berkomitmen untuk membangun bisnis dengan cara memperkuat fundamental, meningkatkan daya saing merek kami, dan mendorong efisiensi biaya untuk meningkatkan profitabilitas,” kata Yap dalam rilis kinerja secara virtual pada Rabu, 24 Juli 2024.
Benjie menambahkan bahwa hingga saat ini, aksi boikot masih mempengaruhi kinerja UNVR. Namun, dampaknya sudah jauh lebih berkurang dibandingkan pada November hingga Desember 2023. “Kami terus berusaha menjangkau konsumen lebih dalam, berbagai upaya telah kami lakukan dan saat ini kami merasa sudah jauh lebih baik,” ujarnya.
Sejalan dengan penurunan laba bersih, penjualan UNVR sepanjang semester I-2024 juga turun 6,15% menjadi Rp19,04 triliun, dibandingkan Rp20,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Jika dirinci, penjualan UNVR itu terbagi menjadi dua segmen, yaitu kebutuhan perawatan rumah tangga dan perawatan tubuh sebesar Rp12,28 triliun, serta makanan dan minuman sebesar Rp6,76 triliun.
Secara geografis, UNVR mencatatkan penjualan perawatan rumah tangga dan perawatan tubuh di dalam negeri sebesar Rp11,86 triliun, dengan ekspor sebesar Rp417 miliar. Sementara itu, penjualan makanan dan minuman di dalam negeri mencapai Rp6,64 triliun, dengan ekspor sebesar Rp119,9 miliar.
- Penerapan Asuransi Wajib (Bagian 1): Langkah Industri untuk Mencari Premi?
- GOTO dan BUKA Masuk Saham Terboncos LQ45
- Musim Lapkeu, Ini Proyeksi Pendapatan dan Laba Bersih PTBA Sepanjang Kuartal II-2024
Di sisi lain, UNVR juga berhasil mencatatkan penurunan harga pokok penjualan sebesar 5,89% menjadi Rp9,57 triliun dari Rp10,17 triliun sebelumnya. Komponen harga pokok penjualan ini mencakup bahan baku, biaya tenaga kerja, penyusutan aset, biaya produksi, dan lain-lain.
Adapun beban pemasaran dan penjualan tercatat sebesar Rp4,58 triliun, sementara beban administrasi mencapai Rp1,68 triliun. Kendati begitu, laba bruto perseroan juga hanya di level Rp9,46 triliun, turun 6,42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,11 triliun.
Dari sudut pandang neraca keuangan, total aset UNVR hingga akhir Juni 2024 mencapai Rp19,72 triliun, naik dari Rp16,66 triliun pada akhir Desember 2023. Namun, jumlah liabilitas meningkat menjadi Rp16,86 triliun pada semester I-2024, dari Rp13,2 triliun pada akhir 2023.
Jika dirinci, peningkatan liabilitas ini sebagian besar disebabkan oleh naiknya utang usaha ke pihak ketiga menjadi Rp4,6 triliun, utang lain-lain ke pihak ketiga menjadi Rp2,3 triliun, dan utang lain-lain ke pihak berelasi sebesar Rp708 miliar. Akibatnya, ekuitas perseroan menurun menjadi Rp2,85 triliun.
Dari lantai bursa, pada perdagangan Rabu, 24 Juli 2024, kemarin, saham UNVR ditutup melorot turun 0,37% ke Rp2.720 per saham, yang artinya menandakan 22,95% secara year to date. Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta menyematkan hold saham ini dengan target Rp2.750 per saham.